Setelah penyelidikan lebih lanjut, para ilmuwan menemukan bahwa strain baru jauh lebih mudah menular. Namun, varian tersebut tidak menyebabkan peningkatan kasus penyakit parah, dan tidak menyebabkan efek samping yang lebih serius.
Para peneliti masih mengevaluasi bagaimana respons strain virus tersebut menerima vaksin yang saat ini sedang diluncurkan.
Tidak ada kesimpulan resmi yang dibuat, meskipun otoritas kesehatan mengatakan bahwa kecil kemungkinan mutasi akan menghambat efektivitas vaksin.
Richard Neher dari Biozentrum Universitas Basel di Swiss dan Andreas Bergthaler dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (CeMM) di Wina, mengatakan vaksin menghasilkan tanggapan kekebalan terhadap beberapa karakteristik virus pada waktu yang sama.
Oleh karena itu, meskipun salah satu dari karakteristik tersebut berubah, sistem kekebalan akan tetap dapat mengenali patogen dan melindungi penerima vaksin.
"Saya tidak melihat alasan untuk khawatir saat ini," ujar Neher. Tetapi ia menambahkan bahwa perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut.
Beberapa negara melarang penerbangan dari Inggris
Akibat ditemukannya varian baru virus corona ini, Menteri Kesehatan Jerman Jehs Spahn mengumumkan larangan penerbangan dari Inggris mulai Senin (21/12) dini hari.
"Besok kami berencana membatasi semua perjalanan ke GB (Inggris Raya) & Afrika Selatan sesuai arahan pemerintah sehubungan dengan laporan mutasi virus," cuit Spahn, Minggu (20/12).
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Inggris, WHO Minta Negara Lain Waspada
Sebelumnya, Belanda juga melarang semua penerbangan penumpang dari Inggris hingga setidaknya 1 Januari.
Larangan yang mulai berlaku pukul 6 pagi pada hari Minggu (20/12), ditetapkan hanya beberapa jam setelah Inggris memberikan imbauan untuk tetap tinggal di rumah.
Oleh karena itu, Badan kesehatan masyarakat Belanda, RIVM "merekomendasikan bahwa setiap (risiko) pembawa virus ini dari Inggris Raya dibatasi sebanyak mungkin dengan membatasi atau mengendalikan pergerakan penumpang."
"Selama beberapa hari ke depan, bersama dengan negara anggota Uni Eropa lainnya, (pemerintah) akan menjajaki ruang lingkup untuk lebih membatasi risiko strain baru virus yang dibawa dari Inggris," kata pernyataan itu.
Beberapa negara lain, termasuk Belgia, Prancis, Italia, dan Irlandia, kemudian mengikutinya. rap/pkp (dpa, AP, AFP)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?