Tuduhan mencoba menggulingkan Ratu adalah penyebab kejatuhan Sineenat tahun lalu ketika dia dicopot dari semua gelarnya dan dipenjara.
Pavin mengatakan surat tersebut berisi banyak file seperti itu, pengirim tidak meminta uang tetapi hanya meminta agar mereka tidak diidentifikasi.
Pavin dan jurnalis yang berbasis di Inggris Andrew MacGregor Marshall, yang juga menerima foto-foto itu, keduanya disebut sebagai personae non gratae oleh pemerintah Thailand pada tahun 2017, yang diyakini sebagai alasan mengapa mereka yang menerima surat itu.
Pavin mengatakan dia tidak berencana untuk mempublikasikan foto apa pun, tetapi akhirnya membagikan sejumlah foto untuk 'mendekonstruksi citra monarki'.
"Untuk waktu yang lama monarki telah hidup dengan citra yang baik sebagai bagian dari propaganda, ini menunjukkan sisi lain dari monarki," katanya.
MacGregor Marshall, yang tidak mempublikasikan salah satu dari 1.443 foto yang dia terima, mengatakan bahwa mereka menunjukkan 'perebutan kekuasaan yang buruk' di monarki Thailand.
"Tampaknya dia telah mengambil foto-foto eksplisit dirinya untuk dikirim ke Vajiralongkorn ... dan gambar Koi [nama panggilan Ms Sineenat] bocor dalam upaya menyabotase kepulangannya sebagai selir Vajiralongkorn," katanya.
Dia menambahkan bahwa surat yang dikirimkan kepadanya bertuliskan alamat pengirim palsu yang sebenarnya milik badan intelijen di Jerman.
Sineenat, mantan pengawal kerajaan, dianugerahi gelar permaisuri untuk menandai ulang tahun ke-67 raja Juli lalu.
Baca Juga: Geger Ribuan Foto Syur Selir Raja Thailand Dibocorkan, Inikah Motifnya?
Ini adalah pertama kalinya dalam hampir satu abad seorang raja Thailand mengangkat seorang selir, setelah raja menikahi istri keempatnya, Ratu Suthida pada awal tahun 2019.
Baik Ratu Suthida dan Sineenat menjabat sebagai perwira senior di unit keamanan istana. Tapi pada bulan Oktober, kurang dari tiga bulan setelah menjadikan Sineenat sebagai permaisuri kerajaan, Raja mengeluarkan perintah untuk membatalkan pengangkatan.
Dalam sebuah pernyataan, Raja menuduhnya melakukan kesalahan dengan secara aktif berusaha menggulingkan Suthida sebagai ratu.
Kemudian pada bulan Agustus Royal Gazette melaporkan bahwa Sineenat tidak terlibat kesalahan apapun, dan menyatakan dia tidak boleh kehilangan hak istimewanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat