Suara.com - Mengenang 16 tahun tsunami Aceh. Tsunami terjang Aceh pada 26 Desember 2004, belum genap 100 hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin saat itu. Bencana paling besar di dunia kala itu menerjang Thailand, Aceh hingga India.
Minggu, 26 Desember 2004 sekitar pukul 08.58 WIB Nanggroe Aceh Darussalam (Nama provinsi Aceh saat itu) diguncang gempa dahsyat berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala richter.
Episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatera, Indonesia. Tak lama berselang setelah gempa tersebut, terjadi tsunami hingga meluluhlantakkan daerah berjuluk Serambi Mekkah ini.
Gempa bumi dasar laut itu terjadi ketika lempeng Hindia didorong ke bawah lempeng Burma, hingga akhirnya memicu badai tsunami mematikan sepanjang pesisir daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia.
Tsunami dengan ketinggian sekitar 30 meter tersebut mengakibatkan 280 ribu lebih korban jiwa dan hilang di seluruh dunia, dan Indonesia sekitar 220 ribu orang, dan khusus di Aceh mencapai 170.000 jiwa dengan perkiraan kerugian triliunan rupiah.
Korban gempa dan tsunami Aceh dimakamkan secara massal yakni di kawasan Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Banda Aceh, dan di Desa Siron Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, serta di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Gempa dan tsunami Aceh menjadi salah satu bencana alam terdahsyat dan mematikan sepanjang catatan sejarah. Indonesia, dan khususnya Aceh paling merasakan dampak terparah jika dibandingkan dengan beberapa negara seperti Sri Lanka, Thailand dan India.
Tsunami Aceh mengundang rasa sosial dan simpati berbagai pemerintah, organisasi kemanusiaan, pekerja Asia yang tinggal di negara asing dan masyarakat lainnya dari seluruh dunia memberikan sumbangan serta bantuan teknis.
Tidak kurang dari 53 negara yang telah berkontribusi untuk Aceh mulai dari massa bantuan masa panik, rehabilitasi hingga rekonstruksi bencana.
Baca Juga: 16 Tahun Tsunami Aceh, Martunis Bagikan Video Pertemuan Awal dengan Ronaldo
Ratusan orang mengenang. Mereka menggunakan masker duduk bersila di bawah tenda depan pintu masuk komplek kuburan massal Siron Aceh Besar yang merupakan makamnya korban tsunami, 16 tahun silam.
Mereka duduk di atas bentangan sehelai tikar, memanjatkan doa untuk para keluarga mereka yang menjadi korban gempa disertai tsunami pada 26 Desember 2004.
Namun, renungan 16 tahun tsunami ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena suasana di kuburan massal Desa Siron atau berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh itu agak sepi.
Di antara seratusan penziarah itu, tampak di bawah pohon trembesi di sudut utara kuburan massal tersebut seorang wanita paruh baya berjilbab biru muda duduk, mengenggam Al Quran kecil di tangannya.
Sayup-sayup terdengar ia membaca ayat-ayat dalam kitab Suci Al Quran dan sekali-kali matanya ke rerumputan hijau tempat para korban tsunami Aceh itu dimakamkan.
Usai berdoa dan mengaji, wanita yang memiliki nama Armiati ini menceritakan tentang keluarganya yang diterjang tsunami 16 tahun lalu.
Berita Terkait
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Kisah Pria Aceh Korban Selamat Tsunami, Pindah-Pindah Panti Asuhan sampai Dewasa
-
Gua Ek Leuntie: Jejak Tsunami Tertua di Aceh Terungkap!
-
Momen Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh di Asia
-
Kisah Pilu Tsunami Aceh yang Melahirkan Perdamaian Abadi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf