Suara.com - Sejak diluncurkan pada 3 September 2019, aplikasi Sistem Informasi dan Monitoring Alumni Sertifikasi (SIMONAS) telah dikembangkan dengan penambahan beberapa fitur terbaru. Mulai dari fitur update data pribadi, pencarian pekerjaan berdasarkan gaji, serta kemudahan akses melalui platform android dan IoS.
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika, Haryati mengatakan perbaikan dan penyempurnaan fitur itu akan lebih meningkatkan kemudahan bagi pencari kerja dan penyedia kerja.
“Pengkategorian jenis pekerjaan untuk memudahkan pencari pekerja sesuai dengan bidang yang diinginkan. Perusahaan dapat mempublish lowongan pekerjaan bersifat project lepas (freelance) di dalam Simonas. Lalu para peserta dapat melamar dan mengajukan penawaran harga. Perusahaan dapat mencari kandidat yang sesuai berdasarkan portofolio dan penawaran harga yang paling sesuai dari para peserta.,” ujarnya dalam Re-Launching Platform Job Portal DTS 2020 di Hotel Santika Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Melalui fitur-fitur terbaru di Simonas yang dikembangkan berbasis crowdsourcing atau projectbase, Kementerian Kominfo berharap peserta lulusan Program Digital Talent Scholarship (DTS) dapat terbantu untuk menemukan profesi idaman.
"Program DTS yang merupakan program Kementerian Kominfo dalam mencetak talenta digital yang unggul itu nantinya akan mendekatkan para talenta dengan industri digital," jelas Haryati.
Sekretaris Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo menyatakan Program DTS tidak hanya memberikan pelatihan hard-skill tetapi juga soft-skills seperti profiling melalui DISC Test, personal branding, serta pemberian Bahasa Inggris melalui Pokja Pascapelatihan.
“Setelah menyelesaikan pelatihan-pelatihan tersebut, Kementerian Kominfo juga telah menyiapkan platform yang memfasilitasi pertemuan antara talenta-talenta digital yang sudah dilatih melalui program DTS dengan berbagai peluang kerja dari beragam industri melalui aplikasi SIMONAS,” jelasnya.
Sekretaris Badan Litbang SDM, Haryati menyatakan saat ini sudah sekitar 156 perusahaan yang telah bergabung di Simonas. Baik perusahaan rintisan atau startup hingga perusahaan profesional bergengsi.
"Setelah re-launching platform job portal Simonas 2020 tersebut, para peserta peserta Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy(VSGA) dan Thematic Academy (TA) akan memanfaatkan dan merasakan Simonas untuk melamar pekerjaan maupun magang dari lowongan yang dibuka oleh mitra industri Kominfo,” harapnya.
Baca Juga: Ada Akun Facebook Palsu Wali Kota Serang, Syafrudin: Kominfo Harus Telusuri
Dukung Akselerasi Transformasi Digital
Sekretaris Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan akselerasi transformasi digital membutuhkan SDM unggul dengan keahlian yang dibutuhkan industri digital seperti Big Data Analytics, Cybersecurity, Cloud Computing, Web Developer, Cyber Operations, Data Analyst, Digital Marketing, Graphic Designer, IT Perbankan, IT Project Management dan Smart City.
“Selain itu, kawan-kawan kita di dunia industri khususnya industri digital ini tidak hanya membutuhkan kemampuan hard skills saja, tetapi juga butuh dilengkapi dengan soft-skill atau sering disebut sebagai 21 Century Skills,” jelasnya.
Kebutuhan akan kemampuan hard skill dan soft skillitu juga disebut sebagai 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, serta Communication). “Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society di Indonesia,” tambahnya Sekretaris Badan Litbang SDM
Sekretaris Badan Litbang SDM, Haryati menjelaskan manfaat dari Simonas yang merupakan job match making platform yang dikembangkan oleh Kementerian Kominfo itu, di mana data base setiap peserta adalah lulusan dari program DTS.
"Simonas juga dilengkapi oleh berbagai fitur yang memudahkan industri dalam mencari tenaga kerja. Begitupun para pencari kerja dimudahkan dengan banyaknya pilihan lowongan pekerjaan yang ada," tandasnya.
Berita Terkait
-
Fungsi BRTI, yang Dibubarkan Jokowi, Kini Diambil Alih Kominfo
-
Realisasi Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional Capai 60 Persen
-
Menkominfo: Blokir Hoaks di Medsos Bukan Perilaku Anti-demokrasi
-
Kominfo Minta Perpanjangan Waktu untuk Tempatkan Satelit Satria-1 di Orbit
-
Demi Keamanan Negara, DPR Harus Cepat Selesaikan RUU PDP
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau