Suara.com - Intelektual Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi atau Gus Mis menyindir anggota DPR RI Fadli Zon yang menantang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk berdebat mengenai populisme Islam.
Melalui akun Twitter @zuhairimisrawi, Gus Mis menyarankan Fadli Zon membaca buku berjudul 'Populisme Islam di Indonesia dan Timur Tengah' yang ditulis oleh Vedi R. Hadiz sebelum menantang Gus Yaqut berdebat.
"Sebaiknya Fadli Zon membaca buku ini untuk paham secara detail tentang populisme Islam," kata Gus Mis seperti dikutip Suara.com, Selasa (29/12/2020).
Gus Mis menilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai sosok yang aneh. Sebab, sebagai seorang legislator Partai Nasionalis ia justru membela populisme Islam.
"Fadli Zon ini aneh, legislator dari Partai Nasionalis tapi membela populisme Islam," sindirnya.
Menurut Gus Mis, sikap Fadli Zon tersebut yang membentuk diri Fadli sebagai seorang yang dipenuhi paradoks dan kerancuan.
"Sejak itulah, ia dalam dirinya penuh paradoks dan kerancuan," ungkap Gus Mis.
Dalam cuitan lain, Gus Mis juga sempat mempertanyakan kepintaran Fadli Zon hingga berani menantang Gus Yaqut berdebat.
Gus Mis yakin, sosok Fadli Zon tidak memahami populisme Islam.
Baca Juga: Natalius Pigai: Saya Bukan Cuma Umbar Kata, Tapi Ketua Tim Pembela Ulama
"Fadli Zon ngajak berdebat dengan Menag @YaqutCQoumas tentang populisme Islam. Fadli Zon ini sepintar apa sih? Kelihatan sekali dia ini tidak mengerti populisme Islam," ungkapnya.
Sebelumnya, Menag Gus Yaqut dalam sebuah acara webinar yang menyebut bahwa populisme Islam di Indonesia mulai berkembang sehingga tidak boleh dibiarkan.
"Belakangan kita merasakan ada yang berusaha menggiring agama menjadi norma konflik. Agama dijadikan norma konflik itu dalam bahas ekstremnya, siapapun yang berbeda keyakinanannya maka dia dianggap musuh dan karenanya harus diperangi. Istilah kerennya itu populisme islam," kata Gus Yaqut.
Menurut Gus Yaqut menggunakan nama Islam sebagai alat yang bisa memercik konflik jika dibiarkan maka akan kesulitan untuk memeranginya.
Hal tersebut tidak sejalan dengan cita-cita Gus Yaqut sebagai menteri agama yang ingin menjadikan agama sebagai sumber inspirasi bukan aspirasi.
Selain menyinggung perkara populisme Islam, Gus Yaqut sebelumnya juga melemparkan pernyataan yang mengundang kontroversi terkait dengan komitmennya melindungi Ahmadiyah dan Syiah di mata hukum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri Libatkan Puluhan Jenderal, Berikut Daftarnya!
-
Berkas Lengkap, Gugatan Rp125 Triliun ke Gibran Bakal Lanjut ke Mediasi Pekan Depan
-
Ribuan Anak Keracunan Gegara MBG, Anggaran Rp71 T Mengendap, DPR: Serahkan Saja ke Sekolah
-
Geger Bocah 8 Tahun di Penjaringan Jakut Membusuk di Indekos: Tubuh Banjir Darah dan Tanpa Busana!
-
Menkeu Purbaya Tolak Tax Amnesty, Apa Itu Pengampunan Pajak yang Bisa 'Sucikan' Harta Orang Kaya?
-
Tax Amnesty Jilid 3 Terancam Batal, Menkeu Purbaya Sebut Kebijakan Bikin Wajib Pajak 'Kibul-Kibul'
-
Kembali Diperiksa KPK usai Sita Uang Rp3 Miliar, Nasib Bupati Pati Sudewo di Ujung Tanduk?
-
Cak Imin Bicara Hal Mengerikan Usai Anak Muda Lebih Pilih PNS daripada Jadi Petani Menderita
-
Prabowo Berpidato Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB, Bicara Usai Donald Trump
-
Diusir Usai Gunakan Baju Bendera Palestina, Legislator Belanda Ganti Baju dengan Corak Semangka