Suara.com - Sedikitnya lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah terjadi serangan di bandara Aden pada Rabu (30/12/2020).
Menyadur The Straits Times, Rabu (30/12/2020) serangan tersebut terjadi tak lama setelah sebuah pesawat yang membawa pemerintahan baru yang dibentuk untuk Yaman tiba dari Arab Saudi.
Ledakan keras dan tembakan terdengar di bandara tak lama setelah pesawat tiba, kata saksi mata.
Anggota kabinet, termasuk Perdana Menteri Maeen Abdulmalik, serta Duta Besar Saudi untuk Yaman Mohammed Said al-Jaber, dipindahkan dengan aman ke istana presiden, kata saksi dan media Saudi.
"Kami dan anggota pemerintah berada di ibu kota sementara Aden dan semua orang baik-baik saja," tweet Maeen Abdulmalik dari istana Maasheq.
"Tindakan teroris pengecut yang menargetkan bandara Aden adalah bagian dari perang yang dilancarkan terhadap negara Yaman dan orang-orang hebatnya." sambungnya.
Sumber keamanan setempat mengatakan sebanyak tiga peluru mortir mendarat dan menghancurkan di aula bandara tersebut.
Kabinet yang baru dibentuk mempersatukan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kelompok separatis yang menguasai wilayah selatan Yaman.
Kedua kelompok itu adalah faksi utama Yaman dalam aliansi yang berbasis di selatan dan didukung Saudi yang berperang melawan gerakan Houthi yang berpihak pada Iran yang mengontrol wilayah utara.
Baca Juga: Istana Bata Lumpur Seiyun Berwarna Putih Cerah di Hadramaut Terancam Rubuh
Sebuah video yang ditayangkan oleh saluran Al Arabiya milik Arab Saudi menunjukkan lusinan orang meninggalkan pesawat ketika ledakan pertama menghantam aula bandara.
Kota pelabuhan selatan Aden mengalami kekacauan setelah terjadi keretakan antara kelompok separatis dan pemerintahan Hadi.
Dewan Transisi Selatan (STC) separatis, yang ingin kemerdekaan bagi Yaman selatan, mendeklarasikan pemerintahan sendiri di Aden awal tahun ini.
Deklarasi tersebut memicu bentrokan dan mempersulit upaya PBB untuk membentuk gencatan senjata permanen dalam konflik di negara tersebut.
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengumumkan awal bulan ini bahwa kabinet pembagian kekuasaan baru akan mencakup kelompok separatis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory