Suara.com - Seorang bocah berusia tujuh tahun di Meksiko meninggal dunia setelah bertahun-tahun mengalami kekerasan dan pemerkosaan oleh orang tua dan pamannya.
Menyadur The Sun, Kamis (31/12/2020) polisi mengatakan bahwa gadis kecil itu, yang diidentifikasi sebagai Yatziri, meninggal secara tragis di Rumah Sakit de Las Margaritas di Puebla, Meksiko, pada hari Senin.
Bocah berusia tujuh tahun itu dirawat di ICU setelah diduga mengalami kekerasan dengan kejam pada bulan Agustus yang dilakukan oleh orang tuanya. Pelecehan tersebut diduga dilakukan selama bertahun-tahun
Media lokal mengatakan bahwa dia meninggal karena mengalami kegagalan multi-organ meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Gadis kecil itu dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya. Bocah tersebut didiagnosis mengalami pendarahan internal, tanda-tanda pemerkosaan, hingga luka bakar.
Setibanya di rumah sakit, gadis kecil itu mengatakan kepada dokter untuk jangan disembuhkan. "Saya ingin mati, jangan sembuhkan saya lagi," ujar korban.
"Saya tidak ingin kembali ke orang tua saya sehingga mereka dapat terus memukul saya." ujar gadis tersebut memelas kepada dokter.
Ayahnya, yang diketahui sebagai Rafael, dan ibunya, bernama Alejandra, keduanya telah ditahan dan sedang diselidiki untuk kasus pelecehan anak.
Polisi sedang melacak paman dari pihak ayah korban, yang tidak disebutkan namanya, karena diduga memerkosa gadis itu berulang kali.
Baca Juga: Presiden Brasil dan Meksiko Akhirnya Ikut Beri Selamat kepada Joe Biden
Yatziri memiliki seorang saudara perempuan berusia tiga tahun bernama Mitzy yang diyakini meninggal karena sesak napas saat tidur pada bulan Juni tahun ini.
Polisi membuka kembali kasus kematian Mitzy setelah saudara kandungnya meninggal.
Yatziri sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan tanda-tanda trauma pukulan dan luka serius di sekujur tubuhnya sejak tahun 2019. Namun, tidak ada tindakan yang diambil terhadap orang tuanya.
Pada bulan Agustus, dia dirawat dengan luka bakar di pantatnya yang telah merusak sebagian ototnya. Cederanya begitu parah sehingga petugas medis terpaksa memberikan cangkok kulit.
Dalam sebuah pesan, Pemerintah Puebla akan melakukan tindakan dan tidak akan membiarkan pelaku yang menyiksa gadis kecil tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029