Suara.com - Presiden Brasil dan Meksiko akhirnya memberikan ucapan selamat kepada calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada hari Selasa atas kemenangannya setelah sempat tertunda cukup lama.
Menyadur Al Jazeera, Rabu (16/12/2020) Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengucapkan selamat setelah menunggu sampai Joe Biden dikonfirmasi oleh Komisi Pemilihan AS.
Sebelum mengakuinya, kedua presiden tersebut berisiko mengasingkan Biden dan sesama politisi Demokrat dengan penundaan yang cukup lama.
Lopez Obrador dan Bolsonaro adalah pemimpin dengan ideologis yang berlawanan di wilayah tersebut tetapi menemukan kesamaan dalam menunggu lebih lama daripada hampir semua kepala negara lainnya.
Selama berminggu-minggu, Lopez Obrador berpendapat bahwa menunggu hingga gugatan hukum Trump berakhir adalah tindakan yang bijaksana.
Pada konferensi pers, Lopez Obrador mengatakan bahwa dia mengirim surat kepada pemimpin Amerika Serikat yang baru tersebut dan memuji "kemenangan" Biden.
Dia menekankan sikap pro-imigran mantan wakil presiden dari Partai Demokrat tersebut dan menyarankan kedua tetangganya bekerja sama dalam masalah pelik.
"Saya juga ingin mengungkapkan pengakuan saya atas posisi Anda yang mendukung para migran Meksiko dan dunia, yang akan memungkinkan kelanjutan rencana kami untuk mempromosikan pembangunan dan kesejahteraan di Meksiko tenggara dan di antara negara-negara Amerika Tengah lainnya," tulis Lopez Obrador.
Di Brasil, Presiden Bolsonaro akhirnya menerima kekalahan Donald Trump dan memberikan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kematian Harian AS dan Brasil Meningkat
"Salam kepada Presiden Joe Biden, dengan harapan terbaik saya dan harapan bahwa AS akan tetap menjadi 'tanah merdeka dan rumah bagi yang berani,'" kata Bolsonaro dalam sebuah pernyataan.
Bolsonaro berjanji untuk bekerja sama dengan Biden, menekankan pada pertahanan kedaulatan dan integrasi perdagangan.
Kemenangan Biden dan keengganan Bolsonaro untuk mengakuinya telah menimbulkan awan gelap atas hubungan AS-Brasil.
Bolsonaro juga ikut menyuarakan keprihatinan Trump tentang dugaan adanya kecurangan pada pemilihan presiden AS, tanpa mengutip bukti.
Lopez Obrador tidak pernah melangkah sejauh Bolsonaro, terlepas dari masa lalunya sendiri yang juga pernah menuduh kecurangan dan menantang hasil pemilu di Meksiko saat ia mencalonkan diri sebagai presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil
-
5 Momen Dasco Jadi 'The Crisis Manager' di Tahun 2025
-
Dampak Banjir dan Longsor Sumut Kian Parah, 360 Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Mengungsi
-
Perpol Jabatan Sipil Polri Jadi Bola Panas, Komisi Reformasi Turun Tangan Bahas Polemik
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?