Noah Bookbinder, direktur eksekutif Warga untuk Tanggung Jawab dan Etika di Washington, melangkah lebih jauh, menyerukan agar Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya.
"Presiden Amerika Serikat telah tertangkap dalam rekaman yang mencoba mencurangi pemilihan presiden," kata Bookbinder.
"Ini adalah titik terendah dalam sejarah Amerika dan perilaku yang tidak dapat disangkal lagi. Itu tak terbantahkan dan menghancurkan." sambungnya.
Bookbinder menambahkan jika ia khawatir Trump akan semakin berani mengupayakan untuk secara salah dan ilegal mempertahankan kekuasaannya. "Kongres harus segera bertindak." tegas Bookbinder.
Ketua komite kehakiman DPR dari Partai Demokrat, Jerry Nadler, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump "sangat tidak layak untuk menjabat" dan "mungkin juga telah dikenakan tanggung jawab pidana tambahan".
Nancy Pelosi, Ketua DPR dari Partai Demokrat California terpilih untuk masa jabatan keempat, menguraikan strategi untuk sertifikasi pemilu dalam sebuah memo kepada rekan-rekannya.
"Selama bertahun-tahun, kami telah mengalami banyak tantangan di DPR, tetapi tidak ada situasi yang sesuai dengan kepresidenan Trump dan Trump tidak menghormati keinginan rakyat." tulisnya.
Chuck Schumer, pemimpin minoritas Senat, mengimbau kepada Ted Cruz, pemimpin Republik Texas yang menyerukan "audit darurat" pemilihan.
"Anda ingin menyelidiki penipuan pemilu? Mulailah dengan ini." cuit Chuck Shumer di media sosial Twitternya.
Baca Juga: Cuma Jualan Indomie di Amerika Serikat, Pria Ini Untung Jutaan
Adam Kinzinger, anggota Kongres Partai Republik dari Illinois, berkicau: "Ini benar-benar mengerikan. Kepada setiap anggota Kongres yang mempertimbangkan untuk menolak hasil pemilu, Anda tidak dapat melakukannya dengan hati nurani yang bersih."
Di Twitter, Trump mengatakan Raffensperger "tidak mau, atau tidak dapat, untuk menjawab pertanyaan seperti penipuan 'surat suara di bawah meja', penghancuran surat suara, 'pemilih' di luar negara bagian, pemilih yang mati, dan banyak lagi. Dia tidak tahu!"
Raffensperger kemudian menjawab klaim Donald Trump tersebut dengan menuliskan: "Dengan hormat, Presiden Trump: Apa yang Anda katakan tidak benar."
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
Terkini
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025