Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meminta kepada masyarakat untuk tidak berpolemik bernada kontraproduktif terkait penemuan drone bawah laut diduga milik China. Benda tersebut ditemukan di laut Selayar, Sulawesi Selatan.
Drone bawah laut itu diketahui merupakan seaglider yang memiliki banyak fungsi.
"Terkait dengan penemuan Drone di laut Selayar, Sulawesi Selatan, Kementerian Pertahan mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif," kata Prabowo melalui juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak dari keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021).
Menyesuaikan keterangan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, drone bawah laut untuk merupakan seaglider yang digunakan untuk riset bawah laut. Kata Prabowo, pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi akan menyelidiki lebih lanjut terkait drone tersebut.
Dengan demikian, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut meminta masyarakat untuk tidak berpolemik. Lagipula menurutnya, Kemenhan dan Mabes TNI khususnya Angkatan Laut bakal menangani permasalahan tersebut.
Lebih lanjut, Dahnil menyebutkan kalau Prabowo telah berkomitmen untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Itu dibuktikan dengan banyaknya muhubah yang dilakukan Prabowo ke banyak negara produsen alutsista terbaik.
"Untuk mendapatkan alutsista terbaik pula untuk memperkuat pertahanan Indonesia, baik laut, udara dan darat, dan juga untuk kepentingan memperkuat diplomasi pertahanan tentunya," tuturnya.
"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia dan mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat."
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan drone bawah laut yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, merupakan seaglider untuk riset bawah laut.
Baca Juga: Mata-mata China yang Ditangkap Nelayan Disebut Beroperasi Sejak 2017
"Alat ini seaglider, banyak untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan," kata Yudo dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) di Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).
Meski demikian Yudo mengatakan bahwa seaglider bisa untuk berbagai kepentingan, mulai dari industri, survei, hingga kepentingan militer, karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu.
"Alat ini bisa untuk industri maupun untuk pertahanan. Tergantung pada siapa yang memakai," ujar Yudo.
Yudo memaparkan kepentingan untuk industri biasanya untuk kepentingan pengeboran dan mencari ikan. Di sisi lain, untuk kepentingan pertahanan, alat itu dapat dipakai guna meneliti info seputar kedalaman laut supaya kapal selam tidak terdeteksi radar.
Yudo menjelaskan bahwa alat itu tidak tidak bisa untuk mendeteksi kapal selam maupun mendeteksi kapal atas air karena tidak memiliki fungsi mendeteksi kapal lain layaknya sonar pada kapal perang.
"Ini hanya untuk data-data batrimeti atau kedalaman air laut di bawah permukaan. Tidak bisa alat ini untuk mendeteksi keberadaan kapal-kapal kita, kapal atas air," kata mantan Pangkogabwilhan I ini.
Berita Terkait
-
KSAL: Drone Bawa Laut yang Ditemukan Nelayan di Selayar untuk Riset
-
Mata-mata China yang Ditangkap Nelayan Disebut Beroperasi Sejak 2017
-
Saksi Kasus Edhy Prabowo yang Pernah Diperiksa Meninggal, Begini Reaksi KPK
-
Nelayan Selayar Tangkap Mata-mata China, Indonesia Layangkan Protes
-
Drone Mata-mata China Masuk Indonesia, Fadli Zon Ditantang Kritik Menhan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis