Suara.com - Anggota Komisi IX DPR, Rahmat Handoyo mengatakan lockdown harus menjadi pilihan terakhir bagi pemerintah dalam upaya pengendalian penularan Covid-19.
Menurut Handoyo, sejauh ini pemerintah harus melanjutkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terlebih dahulu.
Apalagi menyusul keputusan pemerintah memberlakukan PSBB untuk Jawa dan Bali. Sehingga, kata Handoyo, kalaupun ingin melakukan lockdown maka perlu dilakukan evaluasi terhadap penerapan PSBB.
"Pemerintah akan evaluasi seperti apa kalau ternyata seperti itu masih penambahan masih tinggi mengambil langkah lockdown pilihan terakhir. Karena dengan evaluasi itu kami bisa mengukur gimana keberhasilannya," kata Handoyo kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).
Handoyo sendiri menyadari bahwa permasalahan masih tersebarnya Covid-19 lantaran sikap masyarakat yang kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena itu, kebijakan dari pemerintah diharapkan untuk terus mengendalikan angka kenaikkan kasus positif Covid-19.
Kendati begitu, Handoyo sendiri berharap agar ke depannya pemerintah tidak sampai harus menerapkan lockdown total yang akan berimbas kepada semua sektor baik kesehatan maupun ekonomi.
"Pilihan kita mau kita tertib protokol kesehatan melindungi kita atau kita lockdown total. Sehingga sambil kita lihat ke depan trennya seperti apa. Mudah-mudahan tidak perlu lockdown, masyarakat sadar, patuh pada protokol kesehatan dan mengendalikan pandemi secara bersama-sama," kata Handoyo.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto sebelumnya, meminta masyarakat untuk tidak panik dengan kebijakan pemerintah pusat yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar di sebagian daerah di Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021.
Airlangga menyebut pembatasan ini bukan berarti lockdown, kebijakan ini diambil pemerintah agar tidak terjadi lonjakan kasus corona pasca liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: TOK! Bali Keluarkan Aturan PSBB Jawa-Bali
"Sekali lagi kita bukan melakukan lockdown, kita hanya pembatasan bukan pelarangan, ini sudah dipertimbangkan dan dibahas secara mendalam berdasarkan data-data yang ada dan mengantisipasi lonjakan akibat liburan," kata Airlangga dalam jumpa pers virtual, Kamis.
Oleh sebab itu dia meminta masyarakat untuk tidak panik dengan kebijakan ini, sebab masyarakat masih bisa beraktivitas dengan batasan-batasan tertentu.
"Ini bukan pelarangan kegiatan masyarakat, masyarakat jangan panik, tentu kegiatan ini mencermati perkembangan COVID yang ada," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu meminta masyarakat terus disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Berikut daerah di Jawa-Bali yang diberlakukan PSBB:
- DKI Jakarta: seluruh wilayah DKI Jakarta,
- Jawa Barat: Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi, Cimahi, Wilayah Bandung Raya
- Banten: Tangerang, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan dan Tangerang Raya.
- Jawa Tengah: Semarang Raya, Solo Raya dan Banyumas Raya.
- DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kulon Progo.
- Jawa Timur: Kota Malang Raya dan Surabaya Raya.
- Bali: Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Berita Terkait
-
Darurat Polusi Udara! Punjab Pakistan Lockdown, Sekolah dan Aktivitas Luar Ruangan Dilarang
-
SMPN 8 Tangerang 'Lockdown' Dua Minggu Buntut Puluhan Siswa Sakit Cacar, Ketua IDI Ingatkan Hal Ini
-
Viral Dokter Tifa Klaim Akan Ada Lockdown Gegara Pandemi 2.0 di 2023, Netizen Siap Lapor Polisi
-
5 Fakta Menarik tentang Barbeque, Paling Sering Diadakan di Dua Negara Ini!
-
Merasa Keputusannya Benar dengan Tidak Lockdown Selama Pandemi, Jokowi: Kalau Gak Kita Sudah Runtuh
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana