Suara.com - Seorang anggota Kongres Amerika Serikat membagikan pengalamannya ketika ia terperangkat di kantornya sendiri selama 5 jam saat kerusuhan terjadi di Capitol.
Menyadur New York Post, Kamis (7/1/2021) Grace Meng, senator Queens, terperangkap di dalam sebuah ruangan di gedung Capitol AS selama lima jam pada hari Rabu.
Politikus Republik tersebut membagikan suasana mencekam saat kerusuhan, bahkan ia menggunakan kursi untuk menghalangi pintunya saat massa menerobos gedung.
Meng membagikan foto cara ia mengunci pintu kantor di akun Twitternya, bersama dengan selfie dirinya yang mengenakan masker dengan ekspresi khawatir di wajahnya.
"Setelah 5 jam, saya diselamatkan dari tempat persembunyian saya," tulis Meng.
"Sekarang saya bisa menunjukkan barikade DIY dan masker gas saya. Para pengunjuk rasa tepat di luar pintu meneriakkan 'USA USA' itu menakutkan tapi saya baik-baik saja! Terima kasih atas doanya." tulis Meng.
Gedung Capitol AS diserbu oleh para pendukung Presiden Donald Trump yang menuntut hasil pemilihan presiden Amerika Serikat.
Akibat kerusuhan tersebut, meninggalkan kehancuran saat anggota Kongres mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Seorang wanita tewas akibat kerusuhan tersebut, lebih dari selusin ditangkap pihak berwajib dan beberapa senjata ditemukan.
Baca Juga: Momen Mencekam, Pedagang Ini Tetap Jualan Ayam saat Demo di Gedung Capitol
Insiden kerusuhan yang disebut memalukan Amerika Serikat tersebut juga menarik perhatian dunia pemimpin-pemimpin dunia.
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengatakan dirinya mempercayai AS "untuk memastikan transfer kekuasaan secara damai kepada Biden. Adapun Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan dia berharap untuk bekerja sama dengan presiden terpilih dari partai Demokrat tersebut.
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, turut bersuara dengan mengatakan bahwa hasil pemilihan "harus dihormati".
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan warga Kanada "sangat terganggu dan sedih dengan serangan terhadap demokrasi".
"Kekerasan tidak akan pernah berhasil mengesampingkan keinginan rakyat. Demokrasi di AS harus ditegakkan - dan itu akan berhasil," tulisnya di Twitter.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengecam "pemandangan yang menyedihkan" itu dan mengatakan bahwa dia menantikan transfer kekuasaan secara damai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang