Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas insiden penembakan helikopter Eagle 407 HP/PK-ZGM milik PT Sayap Garuda Indah dan pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) PK-MAX.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyatakan bahwa insiden penembakan dan pembakaran helikopter serta pesawat sipil itu dilakukan atas tanggung jawab Panglima TPNPB- OPM Kodap VIII Intan Jaya Sabinus Waker dan Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya Gusby Waker.
"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB baru saja mendapat konfirmasi bahwa berita penembakan helikopter di Tembagapura dan penembakan pesawat civil di Intan Jaya itu benar," kata Sebby lewat keterangan resmi kepada suara.com, Kamis (7/1/2021).
Sebby menjelaskan alasan pihaknya melakukan tindakan tersebut berdasar peringatan yang telah disampaikan beberapa tahun lalu. Dimana, kata Sebby, sejak tahun 2019 lalu Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM telah memberi peringatan, yakni akan melakukan serangan terhadap helikopter dan pesawat sipil komersial yang mengangkut anggota TNI-Polri.
"Jadi itu bagian dari target pasukan TPNPB, karena sebelumnya Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah mengumumkan," ujarnya.
Sebby pun menegaskan bahwa peringatan tersebut tak akan dicabut hingga Papua dinyatakan merdeka dari Indonesia. Selama hal itu belum terpenuhi, dia memastikan bahwa pasukan TPNPB-OPM akan terus melakukan penyerangan.
"Janji rerta target pasukan TPNPB tidak akan dicabut hingga Papua merdeka penuh dari kolonialisme Indonesian di tanah leluhur bangsa Papua, dan penembakan terhadap pesawat yang tidak mengindahkan peringatan TPNPB akan terus di lakukan," kata dia.
Penyerangan
Helikopter Eagle 407 HP/PK-ZGM milik PT Sayap Garuda Indah sebelumnya ditembak oleh orang tak dikenal atau OTK saat mengudara di sekitar Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, pada Rabu (6/1) kemarin. Helikopter itu bermuatan tiga orang yakni pilot bernama Stuward, aviation manager Dave Jhon dan satu penumpang bernama Ardy Lotmaster.
Baca Juga: Kronologi Penembakan Helikopter di Mimika yang Diterbangkan Pilot Asing
Peristiwa itu bermula tatkala helikopter Eagle 407 HP/PK-ZGM terbang dari Bandara baru Mozes Kilangin Timika pukul 07.03 WIT. Kemudian, ketika tengah mengudara di atas ketinggian sekira 1.500 kaki sang pilot mencium bau bahan bakar helikopter yang diduga bocor. Helikopter itu sendiri sedianya terbang dalam rangka melaksanakan survey GPS di area Benangin, dekat Kampung Tsinga Distrik Tembagapura.
“Pukul 08.40 WIT, saat melakukan pengambilan foto udara tepat di daerah Benangin, pilot merasa mencium bau bahan bakar, sehingga pilot mendarat di Hellyped Benangin dan melihat ada lobang di body helikopter, selanjutnya pilot kembali ke helipad 66 Tembagapura,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Kamis (7/1/2020).
Di hari yang sama, pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) PK-MAX juga dikabarkan dibakar oleh sekelompok orang yang diduga bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Peristiwa tersebut terjadi di Bandara Pagamba, Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Pesawat MAF PK-MAX yang dipiloti oleh warga negara Amerika Serikat bernama Alex Luferchek awalnya berangkat dari Bandara Nabire dengan membawa dua penumpang tujuan Bandara Pagamba yang merupakan bandara perintis milik MAF. Setibanya di Bandara Pagamba sekira pukul 09.30 WIT Alex melapor melalui radio ke kantor MAF bahwa pesawat telah mendarat dengan baik.
"Pilot di suruh turun dari pesawat kemudian datang seseorang (diduga KKB) yang berada di sekitar tempat pesawat berhenti serta membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk," ungkap Kamal.
Selanjutnya, Alex diamankan oleh pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba. Namun, menurut Kamal pesawat MAF PK-MAX itu kemudian dibakar oleh KKB.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York