Suara.com - Kerabat dan keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak Sabtu (09/01) terus menunggu dan berharap orang-orang terkasih mereka selamat.
"Selamat tinggal keluarga. Kami akan pulang sekarang," Ratih Windania memposting kalimat ini di akun Instagramnya dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
Ada gambar tiga anak yang sedang tertawa gembira dan dua emoji menghembuskan ciuman.
Pesan itu ia posting tepat sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang mereka tumpangi lepas landas pada hari Sabtu (09/01) menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
Pesawat yang membawa 62 penumpang dan awak ini hilang kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara hanya beberapa menit setelah lepas landas.
"Doakan kami," tulis sang kakak yang bernama Irfansyah Riyanto di Instagram dengan foto keluarganya.
Pihak berwenang mengatakan telah menemukan puing-puing pesawat dan bagian tubuh korban pada hari Minggu (10/01) dari perairan Kepulauan Seribu di utara ibu kota Jakarta, tempat pesawat Sriwijaya Air menghilang saat hujan.
Seperti puluhan kerabat penumpang lainnya, Irfansyah langsung bergegas menuju Soekarno-Hatta Jakarta pada Sabtu malam untuk menunggu kepastian nasib anggota keluarganya.
Pada hari Minggu (10/01), dia masih berharap mendapatkan kabar baik tentang saudara perempuan dan empat anggota keluarga lainnya yang ikut dalam penerbangan tersebut, termasuk orang tuanya.
Baca Juga: Satu Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air Dibawa ke Daratan
"Kami merasa tidak berdaya. Kami hanya bisa menunggu dan berharap segera mendapat informasi," kata Irfansyah kepada wartawan.
Irfansyah mengatakan, kerabatnya itu pada awalnya berniat terbang dengan pesawat sebelumnya yang dioperasikan oleh Sriwijaya, yakni NAM Air.
Namun ia tidak tahu pasti mengapa rencana ini berubah. Kakak perempuan dan kedua anaknya ini baru saja selesai menikmati masa berlibur selama tiga minggu, dan tengah menempuh perjalanan pulang sejauh 740 km ke Pontianak.
"Saya yang mengantarkan mereka ke bandara, membantu proses check-in dan membawa barang bawaan ... Saya merasa masih belum percaya dan ini terjadi begitu cepat," ujar Irfansyah.
Pesawat tersebut menghilang dari layar radar beberapa menit setelah lepas landas dan mencapai ketinggian 10.900 kaki.
Kumpulkan sampel DNA Pada Minggu (10/01), pihak berwenang mengatakan telah melacak sinyal kemungkinan lokasi kotak hitam pesawat.
Polisi juga meminta keluarga memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi jenazah seperti rekaman gigi dan sampel DNA.
Di rumah sakit, kakak dari kopilot Diego Mamahit mengatakan dia juga telah dimintai sampel darah.
"Saya yakin adik saya selamat, ini hanya untuk prosedur polisi," ujar Chris Mamahit penuh harap.
"Diego orang baik, kami masih yakin Diego selamat."
Di profil LinkedIn-nya, Diego Mahamit menulis "Saya sangat suka terbang."
Diego Mamahit dan sang pilot pesawat, Afwan, punya pengalaman menerbangkan pesawat komersial selama hampir dua dekade.
Afwan sebelumnya adalah seorang pilot angkatan udara.
"Kami keluarga masih mengharapkan kabar baik," kata salah satu anggota keluarga Afwan yang merupakan seorang Muslim yang taat, kepada Detik.com.
Presiden Joko Widodo menyampaikan simpati pada hari Minggu. "Kita melakukan upaya terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan para korban dan kita semua berdoa agar mereka dapat ditemukan," tutur Jokowi.
Panca Widiya Nursanti, seorang guru sekolah menengah pertama di Pontianak, berencana kembali setelah berlibur di kota asalnya Tegal, Jawa Tengah.
Di Pontianak, suaminya Rafiq Yusuf Al Idrus menceritakan kontak terakhirnya dengannya. "Saya bercanda dengan mengatakan bahwa sesampainya di Pontianak kita akan makan sate bersama," katanya.
"Dia menghubungi saya lewat Whatsapp pukul 2.05 sore sambil tertawa. Dia sudah naik pesawat dan dia bilang kondisi cuaca tidak bagus. Saya bilang, tolong banyak-banyak berdoa." ae/yf (Reuters)
Berita Terkait
-
Wamendagri Ribka Haluk Kawal Langsung Penerbangan Perdana Maskapai Sriwijaya Air ke Wamena
-
Profil Hendry Lie: Kekayaan, Bisnis dan Kasus Hingga Jadi Tersangka Korupsi Timah
-
Skandal Timah! Bos Sriwijaya Air Hendry Lie Dibekuk Kejagung, Berawal dari Singapura
-
Berapa Kekayaan Hendry Lie? Aset Vila Bernilai Puluhan Miliar Disita Kejagung
-
Dari Singapura untuk Perpanjang Paspor, Kejagung Ciduk Tersangka Kasus Timah Hendry Lie di Bandara Soetta
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026