Suara.com - Pengadilan Turki menghukum Adnan Oktar alias Harun Yahya yang selama ini dikenal kontroversial karena menyangkal teori evolusi Darwin dengan vonis 1000 tahun penjara.
Menyadur The Guardian Selasa (12/01), pria ini ditangkap pada 2018 karena melakukan pelecehan seksual terhadap wanita yang ia sebut sebagai anak kucing dalam sekte yang dipimpin.
Kini ia divonis 1.075 tahun karena beberapa kejahatan termasuk penyerangan seksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan dan percobaan spionase politik dan militer, lapor penyiar swasta NTV.
Dua eksekutif di organisasinya juga dihukum masing-masing dengan 211 dan 186 tahun penjara. Laporan menyebut Harun Yahya memiliki korelasi dengan Fethullah Gulen yang gagal melakukan kudeta pada tahun 2016.
Selain Harun Yahya, ada 236 terdakwa lainya yang juga ditangkap terkait kasus ini dan 78 di antaranya sedang menunggu persidangan.
Pada Desember, Harun Yahya mengatakan pada hakim bahwa ia memiliki 1000 pacar. Sosoknya pertama kali menjadi perhatian publik pada 1990-an ketika ia memimpin sekte yang terlibat dalam berbagai skandal seks.
Saluran televisi online A9-nya mulai mengudara pada 2011 dan menarik kecaman dari para pemimpin agama Turki.
Salah satu wanita di persidangan yang diidentifikasi sebagai CC, mengatakan di pengadilan bahwa Harun Yahya berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan wanita lainnya.
Beberapa wanita yang diperkosa dipaksa minum pil kontrasepsi yang ditemukan sebanyak 69 ribu butir di rumahnya. Ia mengatakan menggunakan pil itu sebagai obat kulit dan gangguan menstruasi.
Baca Juga: Pesan Cinta Laura Terkait Pelecehan dalam Hubungan: Perempuan Harus Tegas!
Pihak berwenang Turki telah menghancurkan vila Oktar, yang juga dia gunakan untuk studio TVnya, di sisi Asia Istanbul dan menyita semua propertinya pada tahun 2018.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia