Suara.com - Australia berada di jalur yang dituju untuk mencatat nol kasus COVID-19 lokal dua hari berturut-turut, yang diwujudkan dengan pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan orang dan perbatasan internal.
Namun, pihak berwenang terus mendesak lebih banyak orang menjalani tes COVID-19 untuk melacak kasus tak terdeteksi.
Australia telah berusaha untuk menahan wabah baru virus corona sejak bulan lalu dengan menerapkan penguncian (lockdown) terhadap daerah-daerah yang terkena dampak wabah dan mewajibakan penggunaan masker di dalam ruangan.
Tingkat infeksi corona tampaknya telah stabil setelah jumlah kasus COVID-19 yang rendah dalam beberapa hari terakhir.
New South Wales (NSW), negara bagian terpadat di Australia, menyatakan dapat segera melonggarkan pembatasan jika jumlah pengujian meningkat karena lebih banyak tes yang dilakukan dapat membantu melacak semua kasus infeksi yang tidak diketahui.
"Kami tidak akan memiliki kepercayaan diri untuk bergerak maju dan melakukan pelonggaran itu sampai kami memiliki tingkat pengujian yang tinggi, tetapi kami sudah berada di jalur yang benar," kata pemimpin negara bagian NSW Gladys Berejiklian kepada wartawan.
Negara bagian Queensland, yang telah selesai melakukan penguncian tiga hari di ibu kotanya Brisbane awal pekan ini untuk membantu menghindari penyebaran varian baru COVID-19 yang sangat menular, melaporkan hari ketiga berturut-turut nol kasus lokal.
Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, telah mencatat tidak ada kasus COVID-19 untuk hari kesembilan, sementara NSW melaporkan tidak ada kasus untuk hari kedua berturut-turut.
Virus corona baru juga telah secara efektif dibasmi di negara bagian dan wilayah lain Australia dan sebagian besar kasus COVID-19 terdeteksi pada wisatawan yang kembali dari luar negeri di karantina hotel.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kematian Tembus 2 Juta Jiwa, 3 Mutasi Baru di AS
Australia telah melaporkan total lebih dari 28.600 kasus COVID-19 dan 909 korban jiwa sejak pandemi dimulai, dengan penutupan perbatasan dan sistem pelacakan cepat membantu menjaga jumlah kasusnya relatif rendah. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Update Covid-19 Global: Kematian Tembus 2 Juta Jiwa, 3 Mutasi Baru di AS
-
Penyebab Wali Kota Bandar Lampung Herman HN Tidak Divaksin Covid-19
-
Tak Undang Artis, Pemprov DKI Vaksinasi Covid-19 Kepada 21 Tokoh Ini
-
KSOP Tanjungpinang Tutup!
-
Ikut Langkah Jokowi, Presiden Erdogan Juga Disuntik Vaksin Sinovac
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu