Suara.com - Seorang politikus dari Partai Republik mengatakan bahwa ia membeli baju pelindung setelah mendukung pemakzulan Presiden Donald Trump untuk berjaga-jaga.
Menyadur USA Today, Jumat (15/1/2021) Peter Meijer mengatakan dia dan rekannya membeli pelindung tubuh dan mengubah rutinitas harian mereka karena takut akan kekerasan.
Peter Meijer merupakan satu dari 10 Politikus Partai Republik yang memilih untuk memakzulkan Presiden Donald Trump pada hari Rabu.
"Sangat menyedihkan bahwa kami harus sampai pada titik itu, tetapi Anda tahu harapan kami adalah bahwa seseorang mungkin mencoba membunuh kami," kata Meijer dalam sebuah wawancara di MSNBC.
Meijer mengatakan bahwa pembelian pelindung tubuh tubuh tersebut dapat diganti atau di-reimburs dengan dana pemerintah.
"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kami tidak berharap Capitol dibanjiri untuk pertama kalinya dalam 200 tahun," katanya.
"Jadi, dalam lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan tingkat ketakutan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap perpecahan dan kebencian, kita harus memperhitungkan setiap skenario." sambungnya.
Trump dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Rabu karena menghasut "pemberontakan" dalam insiden kerusuhan di Capitol yang menewaskan lima orang.
Sepuluh Republik memisahkan diri dari partai mereka untuk mendakwa presiden, termasuk Ketua Konferensi Partai Republik Liz Cheney dari Wyoming.
Baca Juga: Beda dengan Trump, Wapres Pence Jamin Pelantikan Biden Aman
Meijer sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan yang mendukung pemakzulan presiden karena Trump dianggap mengkhianati sumpah jabatannya dengan berusaha merusak proses konstitusional.
Zoe Lofgren, Ketua panel yang mengawasi administrasi Capitol, mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa reimburs untuk pelindung tubuh bukanlah kebijakan baru.
"Itu bukanlah hal baru. Itu sudah terjadi, selama beberapa tahun. Orang-orang bertanya, Anda tahu, pengeluaran apa yang diperbolehkan, dan ... itu adalah biaya yang diperbolehkan selama bertahun-tahun," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun