Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sudah terjadi 31 kali gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat terhitung sejak 14-18 Januari 2021.
Rahmat menyebut jumlah itu termasuk gempa besar utama yang terjadi pada 14 Januari dengan kekuatan M5,9 dan 15 Januari dengan kekuatan M6,2.
"Sampai sore ini, tercatat 31 gempa susulan ini termasuk 5,9 dan 6,2 magnitudo. Terakhir 4,2 magnitudo dirasakan di Mamuju sekitar siang tadi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam jumpa pers virtual dari Majene, Senin (18/1/2021).
Dia menyebut potensi gempa susulan masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan dengan intensitas gempa yang mulai berkurang, masyarakat diminta tidak panik.
"Tren gempa susulan bisa kita hitung dari data, sedikit, tapi kami belum mampu menyimpulkan kapan gempa susulan akan berakhir tapi ada gambaran per 6 jam atau 12 jam, ini kelihatan dalam tabel kami menurun sangat drastis," jelasnya.
Rahmat juga menyebut kondisi ini berbeda dengan gempa bumi di Palu pada 2018 silam yang terus terjadi gempa susulan hingga ribuan kali pasca gempa besar utama.
"Sangat berbeda karena percepatan gerakan sesar di Palu dan sesar Mamuju sangat beda," tegasnya.
BKMG juga sudah memasang alat deteksi gempa di Majene agar informasi dan proses evakuasi bisa dilakukan dengan cepat jika terjadi gempa susulan.
"Kami BMKG sudah memasang perangkat pendeteksi jadi terhubung di posko bisa dapat informasi sesegera mungkin dalam waktu 2 sampai 3 menit usai gempa," kata Rahmat.
Baca Juga: Informasi BMKG Minta Warga Tinggalkan Mamuju Hoaks
Sementara itu, berdasarkan data per 18 Januari 2021 pukul 08.00 WIB, BNPB melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 02.28 WITA di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene.
Korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.
Kemudian sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju, sehingga total korban dengan luka berat mencapai 253 orang. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang.
Berita Terkait
-
Sentil Keras Mensos Risma yang Kocar-kacir saat Gempa, Roy Suryo: Ambyar!
-
Informasi BMKG Minta Warga Tinggalkan Mamuju Hoaks
-
BMKG: Warga Mamuju dan Majene Harus Cari Tempat Aman, Bukan Eksodus
-
BMKG Minta Warga Waspada Dampak Gelombang Tinggi di Manado
-
Keras! Roy Suryo Ejek Risma, Kocar Kacir saat Gempa Dituding Mau Nampang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri