Suara.com - Tujuh anggota militer Filipina, termasuk seorang kolonel angkatan udara, tewas saat helikopter yang mereka tumpangi jatuh selama perburuan pemberontak.
Menyadur The Straits Time, Minggu (17/1/2021) helikopter UH-1H era Vietnam yang telah diperbaharui yang biasa dikenal sebagai Huey, jatuh pada hari Sabtu (16/1).
Helikopter tersebut terbang dengan Huey lainnya dalam misi pengiriman ke pangkalan militer terpencil di Pantaron, sebuah wilayah pegunungan di provinsi Bukidnon, saat macet.
"Helikopter lain memberi tahu lewat radio dan memberi tahu mereka bahwa mereka membuntuti asap." kata Mayor Jenderal Andres Centeno, komandan Divisi Infanteri ke-4 Angkatan Darat. Filipina
"Mereka jatuh di lapangan terbuka." katanya. Menurut keterangan Jendral Andres tidak ada yang selamat pada kecelakaan tersebut.
Nama-nama korban tidak dirilis menunggu pemberitahuan dari keluarga mereka, tetapi pangkat tertinggi di antara mereka adalah seorang kolonel angkatan udara, kata militer.
Dari enam korban meninggal tersebut, tiga adalah penerbang dan tiga bertugas di ketentaraan.
Pangkalan operasi tersebut didirikan sebagai bagian dari kampanye untuk akhirnya memberantas Tentara Rakyat Baru, unit bersenjata dari Partai Komunis Filipina.
Kelompok pemberontak telah terkunci dalam konflik intensitas rendah dengan pemerintah di Manila sejak 1969.
Baca Juga: Polisi Ungkap Dacera Tewas Bukan karena Diperkosa, Sang Ibu Tak Terima
Pasukan pemberontak diperkirakan berjumlah sekitar 5.000 orang, turun dari angka tertinggi 20.000 yang tersebar di seluruh Filipina pada awal 1980-an.
Pemerintah memerintahkan operasi intensif terhadap Tentara Rakyat Baru, atau NPA, setelah kelompok itu mengumumkan bulan ini bahwa mereka menghidupkan kembali kelompok pembunuh untuk menargetkan pejabat yang dikatakan telah melakukan "kejahatan terhadap publik".
Kecelakaan helikopter tersebut terjadi sehari setelah Jenderal Gilbert Gapay, kepala Angkatan Bersenjata Filipina, memerintahkan untuk meningkatkan upaya membongkar gerakan gerilya dan mengakhirinya.
"Semua front gerilya komunis yang tersisa akan ditangani secara bersamaan dan dikalahkan menjelang akhir 2021," kata Jenderal Gapay Jumat lalu.
Dia mengatakan lebih dari 50 kelompok gerilya masih tersebar di seluruh negeri tetapi berada di ambang kehancuran.
Kecelakaan itu bukan yang pertama yang melibatkan helikopter Huey yang digunakan oleh militer Filipina. Pada November, seorang tentara tewas ketika sebuah helikopter dengan merek yang sama jatuh saat sedang mengevakuasi pasukan yang terluka dalam pertempuran dengan militan Islam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
Terkini
-
Duduk Bersila dengan Warga, Wapres Gibran Beri Solusi dan Bantuan Bagi Korban Banjir Denpasar
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
3 Orang Hilang Sejak Demo Agustus, KontraS Tutup Posko Aduan: Maaf Belum Ada Kabar Baik Hari Ini
-
Budiman Sudjatmiko Jawab Isu Kena Reshuffle, Ada Pembicaraan Posisi Baru?
-
Kejagung Periksa 7 Saksi Terkait Korupsi Digitalisasi Pendidikan Usai Nadiem Makarim Jadi Tersangka
-
Apresiasi Mendagri Tito untuk Mal Pelayanan Publik Kota Makassar: Ada Gerai PBG dan BPHTB
-
Pendidikan Zita Anjani, Stafsus Presiden Batalkan Ngisi Seminar di Unpad Tapi Malah Ngegym
-
Usut Kuota Khusus hingga Haji Furoda, KPK Sebut Kapusdatin BPH Saksi Penting, Apa Alasannya?
-
Kunjungi Sekolah Rakyat, Prabowo Nostalgia Zaman Akmil: Saya Dulu Satu Kamar 60 Orang
-
Kakak Hary Tanoe Melawan usai Tersangka, Ini Alasan KPK Santai Digugat Rudy Tanoesoedibjo