Suara.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban menilai kalau jumlah kasus positif di Indonesia memprihatinkan. Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak perlu panik menghadapinya.
Zubairi menjelaskan bahwa meskipun jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat, tetapi belum masuk ke negara dengan jumlah positif terbanyak. Sebut saja Amerika Serikat, India dan Brazil yang menempati posisi tiga teratas sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
"Sekarang ini rangking Indonesia untuk Covid-19 masih di nomor 19, masih di bawah satu juta (kasus) dibandingkan dengan negara-negara lain yang mulai Meksiko, Inggris, Spanyol, Prancis, Amerika apalagi dan India itu sudah jauh di atas kita," jelas Zubairi dalam sebuah diskusi daring, Selasa (19/1/2021).
"Jadi, memang mengkhawatirkan namun tidak seberat beberapa negara lain, tentu ini amat memprihatinkan," sambungnya.
Zubairi menerangkan bahwa kenaikan jumlah itu terasa ketika melihat naiknya positivity rate Indonesia. Indonesia sempat mencatat positivity ratenya 15 persen tetapi terus naik secara bertahap hingga menyentuh di atas 95 persen.
Banyak faktor yang membuat positivity rate Covid-19 terus meningkat. Mulai dari demonstrasi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, masa liburan panjang, mulai dibukanya pesantren hingga pertemuan-pertemuan masyarakat yang menimbulkan kerumunan.
"Jadi memang penyebabnya banyak dan yang tidak taat misalnya tidak pakai masker itu masih banyak sekarang ini kalau ke luar rumah."
Zubairi berpesan untuk tidak panik asalkan masyarakat benar-benar menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-harinya. Kemudian juga menurutnya mesti ada peningkatkan jumlah testing meskipun saat ini jumlah test Covid-19 terus diupayakan untuk memenuhi target.
"Tes sekarang sudah makin banyak dikerjakan per hari itu bagus, namun masih kurang, harus dinaikan terus jumlah tesnya," tuturnya.
Baca Juga: Mengapa Harus Skrining Sebelum Vaksinasi? Ini Penjelasan Pakar Imunologi
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!