Suara.com - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar meninggal dunia pada dini hari, Kamis (28/1/2021), disebabkan karena sakit. Wismoyo meninggal di RS. Pondok Indah Jakarta. Jenazah dimakamkan di Giribangun-Solo. Untuk menghormati almarhum, mari kita berkenalan dengan profil Wismoyo Arismunandar.
Riwayat Hidup Wismoyo Arismunandar
Wismoyo Arismunandar lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 10 Februari. Meninggal pada umur 80 tahun di Jakarta, pada 28 Januari 2021.
Wismoyo Arismunandar merupakan seorang perwira tinggi TNI-AD yang juga merupakan seorang ipar Presiden Soeharto. Sosok Wismoyo Arismunandar dikenal dekat dengan bawahan. Sikapnya tegas dan disiplin.
Ia pernah menjadi kandidat Panglima ABRI bersama dengan Faisal Tanjung, tapi yang dipilih oleh Soeharto kemudian adalah Faisal Tanjung. Wismoyo Arismunanda kemudian ditugaskan sebagai Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).
Riwayat Jabatan Wismoyo Arismunandar
Berikut merupakan riwayat jabatan Wismoyo Arismunandar semasa hidup.
- Dangrup I Kopassandha (1978-1982)
- Wadan Kopassandha (1982-1983)
- Danjen Kopassandha (1983-1985)
- Kasdam IX/Udayana (1985-1987)
- Pangdam VIII/Trikora (1987-1988)
- Pangdam IV/Diponegoro (1988-1990)
- Pangkostrad (1990-1992)
- Wakasad (1992-1993)
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Kasad atau KSAD (1993-1995)
Riwayat Pendidikan Wismoyo Arismunandar
Wismoyo Arismunandar menyelesaikan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1963. Karir militernya dimulai setelah lulus. Karirnya menjadi cemerlang dimulai ketika menjadi Komandan Pleton YPN-3 RPKAD (1965).
Baca Juga: Mantan Ketua KONI Wismoyo Arismunandar Meninggal, Kemenpora Berduka
Kemudian lanjut menjadi bagian dari Dan Team B Yon Sandha ( 1965 - 1966). Selanjutnya menjadi Komandan Pengawal Pribadi Presiden ( 1966-1968 ).
Puncak Karier Wismoyo Arismunandar
Profil Wismoyo Arismunandar sepertinya kurang lengkap bila tak menerangkan masa puncak karier sang jenderal. Riwayat karier Wismoyo Arismunanda bermula pada 1968.
Pada waktu itu, Wismoyo bertugas di lingkungan Baret Merah sebagai Dan Prayudha-4 Grup-4 ( 1968-1969 ). Dari sini, jabatannya terus merangkak naik sampai akhirnya menjadi pucuk pimpinan Baret Merah sebagai Komandan Jenderal Kopassandha ( 1983-1985 ).
Setelah bertugas di lingkungan Baret Merah, Wismoyo bertugas di Kodam IC/Udayana sebagai Kasdam (1985-1986). Lalu ia lanjut di Pangdam VIII/Trikora (1986-1989), Pangdam IV/Diponegoro (1989-1990), serta Pangkostrad (1990-1992).
Kemudian, pada pertengahan 1992, Wismoyo Arismunandar dipercaya menjabat sebagai Wakil KSAD menggantikan Letjen Sahala Rajaguguk. Puncaknya kemudian diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat setahun setelah menjabat sebagai wakil, pada 6 April 1993.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta