Suara.com - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) hadir memberikan bantuan untuk korban gempa yang terjadi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, salah satunya dengan program Family Shelter.
Warga Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, yang merupakan seorang guru ngaji menyampaikan rasa syukur diberikan bantuan hunian sementara atau Family Shelter.
"Alhamdulillah bisa dapat seperti ini hunian sementara kami sangat selaku warga di sini dan saya dan keluarga berterima kasih atas bantuan dari ACT untuk Family Shelter dan bersyukur semoga ini berkah untuk saya dan keluarga," kata Lenni, guru ngaji di Desa Botteng Utara, Mamuju, Sulbar pada Jumat (29/1/2021).
Lenni mengatakan, dengan dibuatkannya Family Shelter untuk dirinya berserta keluarga diharapkan bisa membawa angin segar. Terlebih untuk bisa kembali beraktivitas secara normal pascagempa berkekuatan 6,2 magnitudo.
"Saya berharap bisa lagi beraktivitas sedia kala meskipun tempat darurat belajar dan mengajar ngaji," tuturnya.
Sementara ditemui di tempat yang sama, Senior Manager ACT Dede Abdul Rohman menjelaskan, memang program Family Shelter untuk membantu para guru atau dai yang kediamannya terdampak parah bencana.
"Jadi memang kami dari ACT sahabat guru Indonesia membuat Family Shelter yang berukuran 3 x 6 meter," kata Dede.
Dede mengatakan, kategori pemberian Family Shelter untuk para guru dan dai tersebut yakni dilihat dari seberapa parah kerusakan rumah akibat bencana alam. Di Mamuju sendiri terpilih tiga orang yakni, dua dai atau guru ngaji dan satu orang guru akademis.
"Ada tiga Family Shelter yang satu sahabat pelajar Indonesia inshaallah sebelah sana itu nanti guru ngaji sama guru sekolah jadi tiga semuanya. Jadi sahabat guru Indonesia sahabat pelajar Indonesia, ada sahabat dai Indonesia. Ini tampil perdana untuk tahap recovery ini," tuturnya.
Baca Juga: Bantu Korban Gempa Sulbar, ACT Bangun Family Shelter untuk 3 Guru di Mamuju
Pemberian Family Shelter atau hunian layak sementara tersebut difasilitasi oleh ACT secara cuma-cuma alias tanpa dipungut biaya apapun. Family Shelter dibangun dari biaya donatur baik dalam negeri mau luar negeri.
"Ini tanpa dipungut biaya sama sekali, tinggal siap saja terima kunci," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial