News / Nasional
Senin, 01 Februari 2021 | 20:19 WIB
Permadi Arya alias Abu Janda usai diperiksa sebagai terlapor kasus cuitan Islam Arogan. (Suara.com/M Yasir)

“Kalau gitu harusnya fokus aja mengkritik paham keislaman Tengku Zul cs, bukan melabeli Islam sebagai (agama) arogan. Tengku Zul memang Islam, tapi Islam jauh lebih luas dan lebih beragam. Islam tak identik dengan Tengku Zul,” tulis Gus Sahal, melalui akun Twitter pribadinya dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (29/1/2021).

Tak hanya Gus Sahal, Ketua Bidang Kajian Strategis Pengurus Pusat GP Ansor, Mohammad Nuruzzaman pun tak terima dengan pernyataan Permadi yang terkesan menyudutkan Islam. Nuruzzaman secara tegas memastikan, Islam sama sekali tidak arogan, malah membumi. Itulah mengapa, dia mengingatkan Permadi jangan salah menggunakan istilah lagi.

“Saya sepakat dengan Kiai Sahal bahwa Islam yang masuk di Indonesia tidak arogan, bahkan membumi. Makanya kemudian Islam bisa diterima dengan baik di Nusantara, harusnya Permadi tidak menggunakan istilah 'Islam' tetapi ideologi transnasional yang berbeda dengan Islam di Nusantara,” komentar Nuruzzaman.

Susi Ajak Unffollow Abu Janda

Puncaknya, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti pun mengajak warganet untuk unfollow akun Twitter @permadiaktivis1.

Susi menganggap kicauan Abu Janda tak memiliki nilai positif dan hanya bisa menyinggung perasaan publik.
Pernyataan itu Susi lontarkan untuk merespons sebuah artikel berita terkait pernyataan Abu Janda yang menyebut Islam negara pendatang dan arogan.

"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemic, hal-hal yang tidak positif dibiarkan. Ayo kita unfollow, dan jangan perdulikan lagi orang-orang seperti ini. Salam sehat dan damai," kata Susi di akun Twitter @susipudjiastuti.

Load More