Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) merangkum situasi krisis di Indonesia pada 2020 termasuk soal pandemi Covid-19. Menurut Walhi, pemerintah gagal dalam menangani pandemi virus tersebut.
"Pemerintah kita itu bisa dikatakan tidak bisa hingga saat ini mengendalikan penyebaran virus Corona," kata Direktur Eksekutif Walhi, Nur Hidayati dalam peluncuran Tinjauan Lingkungan Hidup 2021 secara daring, Rabu (3/3/2021).
Kegagalan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 itu menyebabkan penularan virus yang terus terjadi. Bahkan Indonesia mencatat ada satu juta penduduk yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Nur, kalau sedari awal pemerintah bisa melakukan upaya yang rasional dan logis sesuai dengan ilmu pengetahuan, mungkin dampaknya tidak akan sebegitu parah seperti sekarang ini.
Nur lantas membandingkan dengan New Zealand, Vietnam dan Taiwan yang menduduki posisi tiga teratas sebagai negara yang mampu mengatasi pandemi virus di wilayahnya masing-masing dengan mengandalkan ilmu pengetahuan. Alhasil tiga negara itu bisa menjalankan kehidupan seperti sebelum ada pandemi.
Sementara itu yang terjadi di Indonesia justru pemerintahnya lebih memprioritaskan ekonomi ketimbang pencegahan penularan.
"Sehingga yang kita saksikan saat ini adalah kondisi yang sangat parah."
Berita Terkait
-
Dikepung 20 Ribu Titik Api, WALHI Tunjuk Hidung Ratusan Korporasi: Negara Tunduk Pada Pembakar Hutan
-
Kerugian Negara Mencapai Rp200 Triliun: Puluhan Korporasi Raksasa Dilaporkan ke Kejagung
-
Pangkas Lahan Basah: Ketika Rawa Dihancurkan Demi Pembangunan
-
Mentawai di Ujung Tanduk: Izin Konsesi Kayu Ancam Bencana Ekologis Lebih Dahsyat
-
Saat Aktivis Walhi Geruduk DPR, Desak Pemerintah Atasi Krisis Ekologis di Kalimantan Tengah
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka