Suara.com - Pemerintah bakal melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas) dalam penelusuran kontak dekat pasien Covid-19 atau tracing. Pelibatan itu pun dipertanyakan karena mereka tidak memiliki kompetensi layaknya tenaga medis yang biasa melakukan penelusuran atau tracing.
"Di sisi lain, ada pertanyaan mengenai kapasitas dan peran Babinsa dan Babinkamtibmas dalam kegiatan tersebut. Para Babinsa atau Babinkamtibmas tidak memiliki kompetensi dalam upaya tracing karena kemampuan tracing dimiliki tenaga medis," kata peneliti militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/2/2021).
Kalau misalkan mereka dilibatkan hanya untuk mendampingi para tenaga medis, maka perlu diperhatikan soal protokol kesehatan yang jelas. Apalagi ketika Babinsa atau Babinkamtibnas tersebut tengah mendampingi tenaga kesehatan maupun tindakan lanjutan seperti membawa kandidat yang diperiksa dengan hasil reaktif Covid-19.
"Belum lagi ada potensi agen penyebaran Covid-19 mengingat TNI-Polri yang ditugaskan adalah Babinsa/Babinkamtibmas yang berperan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di luar masalah penanganan Covid-19," ujarnya.
Di sisi lain, Fahmi juga khawatir kalau ekspetasi masyarakat terlalu tinggi dengan pelibatan Babinsa dan Bhabimkamtibnas justru tidak berjalan efektif di lapangan. Pasalnya, selama ini pemerintah juga telah menetapkan dalam regulasi kalau TNI-Polri juga ikut terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19.
Seperti pada saat periode awal penanganan Covid-19 di mana satuan teritorial atau kewilayahan TNI Polri dalam melakukan tracing ikut terlibat. Akan tetapi seiring makin kencangnya laju pertumbuhan angka kasus positif Covid-19, cerita-cerita seperti itu disebut Fahmi tidak lagi terdengar.
"Ini penting jika kita memperhatikan penilaian presiden atas pelaksanaan PPKM. Jika pelibatan itu berjalan efektif di lapangan, apakah kegalauan presiden itu bisa terjadi?."
Berita Terkait
-
Jokowi akan Keluarkan Instruksi Presiden untuk Perluas Tracing Covid-19
-
Lawan Covid: Ini Kisah Bhabin Ubah Motor Jadi Alat Penyemprot Disinfektan
-
INFOGRAFIS: Jadi Pahlawan Covid-19 dengan Tracing!
-
Memutus Rantai Penularan Covid-19, Kemenkes Akan Mempercepat Tracing
-
Wagub DKI Minta Dinkes Tracing Covid-19 Warga Hadir di Acara Habib Rizieq
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka