Suara.com - Peneliti sekaligus dosen Universitas Indonesia, Ade Armando menanggapi soal kabar yang menyebut Ustadz Maaher meninggal di tahanan karena disiksa.
Dalam sebuah foto percakapan WhatsApp yang beredar di jejaring media sosial menyebutkan bahwa Ustadz Maaher meninggal karena disiksa.
Ade Armando pun mengungkapkan hal yang sebenarnya terkait kabar burung tersebut.
Dalam akun Twitter pribadinya @adearmando1, dirinya mengungkapkan bahwa kabar tersebut ialah fitnah.
Menurut Ade, dirinya mendapatkan kabar Ustadz Maaher meninggal lantaran penyakit yang belum bisa ia sebutkan.
"Mereka menyebarkan fitnah bahwa Maher tewas di tahanan polisi karena disiksa. Saya justru dapat kabar bahwa dia meninggal akibat penyakit yang belum bisa saya sebut namanya karena bila ternyata benar akan menjatuhkan nama Maher. Perlu buka-bukaan?" ujar Ade Armando, dikutip Suara.com.
Dirinya pun melampirkan sebuah foto percakapan di WhatsApp soal kabar meninggalnya Ustadz Maaher.
Dalam foto tersebut, menyebut Ustadz Maaher meninggal setelah disiksa hingga sakit kulit yang sudah parah.
"Ustadz Maher Twailliby, meninggal dunia di rutan Mabes Polri beberapa menit lalu. Semoga husnul khotimah. Dan semoga mendapatkan pahala syahid akhirat, setengah disiksa, sakit kulit parah dan buang air sudah pakai pampers. Sudah di bawa ke RS Polri Kramajati. Belum sebuh dikirim lagi ke rutan Mabes," demikian isi pesan tersebut.
Baca Juga: Maaher Dimakamkan di Samping Ali Jaber, Yusuf Mansur: Bisa Double Ziarah
Seperti diketahui, Ustadz Maaher dikabarkan meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri.
Kabar tersebut disampaikan oleh eks Sektretaris Bantuan Hukum DPP Fornt Pembela Islam/FPI Aziz Yanuar. Aziz mengaku baru menerima kabar duka tersebut.
"Ustaz Maher meninggal dunia di Rutan Mabes Polri beberapa menit lalu, semoga husnul khotimah, dan semoga mendapatkan pahala syahid. Kami khawatir habaib dan ulama kami," kata Aziz saat dikonfirmasi, Senin (8/2/2021).
Tag
Berita Terkait
-
Habib Rizieq Sedih Kehilangan Ustadz Maaher, Teringat Nasibnya Sendiri
-
Maaher Dimakamkan di Samping Ali Jaber, Yusuf Mansur: Bisa Double Ziarah
-
Buntut Tewasnya Maaher, DPR: Keluarga Harus Diberi Akses Periksa Tahanan
-
Kronologi Meninggalnya Ustadz Maaher di Rutan Bareskrim Polri
-
Wasiat Ustadz Maaher: Ingin Bawa Keluarga Bertemu Langsung Habib Luthfi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia