Suara.com - Ikuti jejak satelit Amal milik UEA, wahana Tianwen-1 milik Cina tiba tepat waktu di sekitar orbit Mars, jelang perayaan Tahun Baru Imlek hari Jumat (12/02). Bulan Mei, wahana itu akan mendaratkan penjelajahnya di Mars.
Misi luar angkasa tidak pernah mudah, baik ketika Anda mengirim astronot yang hanya berjarak 400 kilometer ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, atau meluncurkan satelit komunikasi beberapa ribu kilometer ke angkasa.
Kesalahan tertentu bisa saja terjadi. Misi ke Mars berada di level yang lebih tinggi. Planet ini lebih jauh dan lebih sulit untuk dicapai.
Tapi, sehari setelah Misi Mars UEA berhasil mengirimkan satelit Amal ke orbit sekitar Mars, wahana tak berawak Cina pun meyusul.
Orbiter Tianwen-1 memasuki orbit sekitar Mars pada Rabu (10/02), tujuh bulan setelah diluncurkan dari Bumi dan menempuh jarak 450 juta kilometer.
Seperti satelit Amal milik UEA, Tianwen-1 melakukan prosedur "pengereman" untuk memperlambat kecepatannya sehingga bisa ditangkap oleh gravitasi Mars dan menghindari terlampauinya target orbit.
Namun, berbeda dengan yang dilakukan UEA pada Selasa (09/02), Cina enggan mengumumkan waktu kedatangan Tianwen-1.
Dilansir kantor berita AP terkait prosedur "pengereman": "Pihak berwenang Cina, selalu berhati-hati tentang kemungkinan kegagalan, belum mengumumkan waktu kedatangan yang dijadwalkan."
Sebelumnya, pemerintah Cina mengatakan bahwa wahana tak berawaknya itu berada di jalur yang tepat untuk tiba sebelum Tahun Baru Imlek pada hari Jumat (11/02) mendatang.
Baca Juga: Dipimpin Perempuan, Misi Luar Angkasa Emirat Sukses Masuki Orbit Mars
Pada hari Jumat (05/02) pekan lalu, Tianwen-1 melakukan manuver "koreksi orbit" keempat. Hal itu diperlukan untuk memastikan bahwa wahana akan siap untuk kedatangannya di orbit, menurut Administrasi Luar Angkasa Nasional Cina.
Apa misi dari Tianwen-1?
Tujuan Tianwen-1 adalah untuk menyelidiki atmosfer Mars selama setidaknya dua tahun. Sekitar empat miliar tahun yang lalu, atmosfer Mars mengalami perbahan dan air di sana menguap.
Tetapi, para ilmuwan tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Mungkin ada endapan air di bawah tanah, yang dikenal sebagai air bawah permukaan.
Jadi misi ini memiliki tujuan yang lebih dalam dari yang diharapkan oleh penyelidikan satelit Amal milik UEA. Tainwen-1 direncanakan mendaratkan rover penjelajah di permukaan Mars pada Mei mendatang.
Lokasi tepatnya belum disebutkan, tetapi pengawas misi telah melihat bagian selatan dari wilayah yang disebut Utopia Planitia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Buntut Kasus Lisa Mariana?
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK