Tak hanya itu, diskriminasi dapat lahit dari aturan-aturan yang sifatnya membunuh karakter seseorang. Misalnya saja kebencian terhadap etnis Tionghoa pada Mei 1998 silam.
"Kebencian terhadap ras Tionghoa misalnya. Pada saat itu menunjukkan adanya perendahan martabar yang kemudian tidak menjadi manusiawi terhadap perempuan Tionghoa yang mengalami perkosaan. Temuam ini terjadi diantara kerusuhan Mei 98," jelas Mariana.
Catatan Komnas HAM
Sepanjang tahun 2011 sampai 2018, Komnas HAM mencatat ada 101 aduan tentang dugaan pelanggaran ras dan etnis. Aduan tersebut paling banyak terjadi pada 2016 dengan aduan sebanyak 38 kasus dan 34 kasus diantaranya terjadi di DKI Jakarta.
Namun, jika merujuk pada tren, tindakan diskriminasi ras dan etnis paling banyak terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Catatan tersebut berdasarkan data Komnas HAM serta survei Kompas.
"Kalau dilihat dari tren, maka diskiriminasi ras dan etnis, paling banyak terjadi tahun 2017, ketika terjadi Pilkada di Jakarta," kata Analis Kebijakan Ahli Madya, Mimin Dwi Hartono.
Mimin mengatakan, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus rasisme paling tinggi dengan rincian sebanyak 34 kasus. Kemudian di Yogyakarta sebanyak 25 kasus, Sumatera Barat sebanyak sembilan kasus, Sumatera Utara sebanyak enam kasus, dan Jawa Barat sebanyak tiga kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria
-
Diancam Bakal Dipolisikan Terduga Pelaku Pelecehan di Bekasi, Richard Lee: Perlukah Saya Minta Maaf?
-
Viral Petugas SPPG Cuci Ompreng MBG Asal-asalan: Dilempar hingga Ngambang di Air Kotor!
-
Momen Langka, Puan Atas Nama DPR Tiba-tiba Minta Maaf ke Rakyat Indonesia: Kami Belum Sempurna
-
Said Didu 'Semprot' Hasan Nasbi Soal Penjilat: Itu Profesi Munafik, Tempatnya di Kerak Neraka!
-
Ada Gugatan ke MK soal Uang Pensiun DPR, Begini Respons Puan Maharani
-
Apa Alasan Menteri Hukum Supratman Sahkan PPP Kubu Mardiono?