"Kedua, benarkah pak Jokowi anti kritik? Kita lihat lagi fakta bahwa saat ini tidak satu pun orang dipenjara karena mengkritik. Tetapi orang dipenjara karena menyampaikan hoaks, memfitnah, mencaci maki, memprovokasi, menghasut, ujaran kebencian, segalanya memang harus dipenjara," terangnya.
Menurutnya, jika membiarkan orang seperti ini akan membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang penuh hoaks.
"Karena kalau kita biarkan mereka seperti ini, apakah kita mau bangsa ini menjadi bangsa yang penuh hoaks? Bangsa yang penuh ujaran kebencian? Bangsa yang barbar dan tidak ada aturan? Tentu kita tidak mau, maka mereka harus dipenjara," kata Ferdinand Hutahaean.
"Dan itu bukan karena kritik, tapi karena ujaran kebencian yang melanggar undang-undang," tegasnya lagi.
Ferdinand Hutahaean melihat isu Jokowi anti kritik begitu ramai belakangan ini. Ia menilai bahwa terjadi patahnya jembatan politik pihak oposan dari 2020 ke 2024, sehingga membuat kaum oposan panik dan merancang stigma tersebut.
"Lantas mengapa belakang ini begitu ramai isunya? Saya melihat bahwa patahnya jembatan politik kaum oposan dari 2020 ke 2024 membuat mereka sangat panik. Sehingga dirancanglah strategi politik untuk membangun stigma merebut kekuasaan di 2024 nanti. Dibangun opini perlahan-lahan di tengah masyarakat bahwa Jokowi anti kritik, Jokowi otoriter, Jokowi tukang penjara orang," pungkasnya
"Tujuannya apa? Supaya nanti siapa pun didukung pak Jokowi 2024 menjadi ditakuti orang dan tidak dipilih. Ini lah target politik mereka, padahal mereka mefitnah pak Jokowi anti kritik saja tidak takut. Bahkan sambil tertawa. Meskipun mereka mengkritik bagaimana saya mengkritik supaya tidak dipenjara," tambahnya.
Ferdinand Hutahaean mengatakan strategi itu sengaja dilakukan oleh kaum oposan agar citra Jokowi menjadi buruk di mata masyarakat.
"Ini lah mereka sedang membuzzer, targetnya supaya pak Jokowi buruk di tengah masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Masyarakat Kritik Pemerintah, Haris Azhar: Hati-hati Buzzer!
Di akhir video, Ferdinand Hutahaean mengajak masyarakat akan terus mengawal pemerintahan agar sampai pada tujuan kemerdekaan yang adil, makmur, sejahtera, dan sentosa.
Ia turut mengingatkan masyarakat agar melawan radikalisme dan intoleransi di media sosial.
"Wahai sahabat, tetaplah mengawal pemerintahan ini supaya Indonesia sampai tujuan kemerdekaannya yaitu Indonsia yang adil, makmur, sejahtera, dan sentosa. Kita lawan radikalisme di media sosial, kita laman intoleransi dimana pun dengan buzzer-buzzer kebenaran," ajaknya.
Tag
Berita Terkait
-
Said Didu Sindir Fisik Pemimpin Otoriter, Ini Jawaban Ferdinand Hutahaean!
-
Ferdinand: Saya Belum Nemu Bukti Kalau Kritik Jokowi Bisa Dipenjara
-
Gandeng Jay-Z, CEO Twitter Siap Investasi 500 Bitcoin
-
Jokowi Minta Masyarakat Kritik Pemerintah, Haris Azhar: Hati-hati Buzzer!
-
Jokowi Gelontorkan Anggaran Rp 90 Miliar Untuk Influencer Disorot DPR
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!