Suara.com - Presiden Joko Widodo menjadi sorotan terkait pernyataannya yang meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah.
Pernyataan tersebut Jokowi sampaikan dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021).
Dalam acara tersebut, Jokowi meminta agar seluruh elemen bangsa berkontribusi dalam perbaikan pelayanan publik.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar pun ikut menanggapi pernyataan Jokowi tersebut.
Menurut Haris Azhar, pernyataan tersebut dibuat karena naskah yang keliru. Hal itu dia ungkapkan dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Realita TV.
"Menurut saya, mungkin yang bikin naskahnya mungkin dimarahin sekarang. Kenapa bikin naskah pidato seperti itu?" ujarnya, dikutip Suara.com, Sabtu (13/2/2021).
Haris Azhar pun mengungkapkan hal tersebut lantaran bisa saja Jokowi tidak memperhatikan isi naskah pidatonya.
Sebab biasanya ucapan dari presiden berasal dari naskah pidato yang telah disiapkan.
"Jokowi nggak aware dan nggak paham dampak dari pernyataan tersebut. Karena presiden itu kalau berbicara harus punya kaitan dengan situasi praktik di lapangannya. Mungkin dia tidak paham naskahnya atau tidak paham naskahnya," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Dijuluki Aliansi Mahasiswa UGM Juara Lomba Ketidaksesuaian Omongan
Selanjutnya, Haris Azhar mengatakan banyak yang telah terjerat hukum lantaran mengkritik pemerintah.
Terakhir, Haris Azhar pun meminta untuk berhati-hati dengan pernyataan Jokowi tersebut.
Menurut Haris, pernyataan tersebut bisa menjadi sebuah pancingan bagi buzzer untuk melakukan tindakan terhadap masyarakat yang mengkritik pemerintah.
"Hati-hati juga kalau presiden bilang masyarakat harus mengkritik. Itu bukan juga stempel bahwa boleh mengkritik. Tapi itu bisa jadi pancingan. Nanti ada Jokowi lovers, buzzer itu nanti yang akan melakukan tindakan-tindakan terhadap kita," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Dijuluki Aliansi Mahasiswa UGM Juara Lomba Ketidaksesuaian Omongan
-
Mengejutkan! Denny Siregar Bangga Jadi Buzzer: Menyerang ketika Diperlukan!
-
Sindir Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Aksi 'Model' Cantik Ini Jadi Sorotan
-
Novel Baswedan Dipolisikan, Rocky Gerung: Jokowi Memetakan Sisa Oposisi
-
Pemerintah Ngaku Tidak Punya Buzzer, Roy Suryo: Saya Senyum Sendiri Bacanya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD
-
Antisipasi Kepadatan Tahun Baru, 35 KA Jarak Jauh Bisa Naik-Turun di Stasiun Lempuyangan
-
Libur Nataru 2026, Kunjungan Wisatawan ke Malioboro Tembus 1 Juta: Naik Tiga Kali Lipat
-
Cegah Kemacetan, Polisi Siagakan Personel di Titik Rawan Parkir Liar Saat CFN Pergantian Tahun
-
Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas, Krueng Tingkeum Dibuka 27 Desember 2025
-
Hindari Macet Malam Tahun Baru, 26 Kereta Api Berhenti di Stasiun Jatinegara
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan