Suara.com - Heboh diperbincangkan, bagaimana profil GKR Timoer Rumbai, putri Keraton Solo yang dikabarkan terkurung?
GKR Timoer Rumbai bersama dengan GKR Wandansari Koes Moertiyah dikabarkan terkurung di dalam Keputren kompleks Keraton Solo sejak hari Kamis, 11 Februari 2021. Mereka dikunci dari luar tanpa ada makanan, gas untuk memasak, maupun listrik. Alhasil mereka harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan perut. Sehingga mereka memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar Keputren seperti daun singkong dan daun pepaya untuk menu makanan mereka.
Dua putri Keraton Solo itu beserta dua abdi dalem penari dan juga seorang sentono belum memperoleh logistik setelah dikunci di dalam Keraton Solo oleh orang yang belum diketahui identitasnya. Kabar tersebut hingga kini semakin banyak diperbincangkan publik. Dan banyak yang penasaran dengan profil GKR Timoer Rumbai.
Profil GKR Timoer Rumbai
GKR Timoer Rumbai adalah Putri Raja Keraton Solo. Berbicara soal Keraton Solo, mungkin Anda sudah pernah mendengar konflik Keraton Surakarta atau konflik Keraton Solo? Konflik tersebut adalah sebuah perebutan tahta atas Keraton Solo antara Hangabehi (Ayah GKR Timoer Rumbai) dan Tedjowulan yang bermula pada tanggal 11 Juni 2004, saat Paku Buwono XII wafat tanpa sempat menunjuk Permaisuri ataupun Putera Mahkota.
Konflik tersebut akhirnya mendorong campur tangan pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme kepemimpinan. Yaitu dengan Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai wakil atau Mahapatih. Namun konflik ternyata belum selesai karena beberapa keluarga Keraton masih menolak penyatuan tersebut. Bahkan puncaknya adalah penolakan atas Raja dan Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012 lalu.
Pada tanggal 4 Juni 2012, akhirnya Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan konflik Keraton Surakarta telah berakhir. Namun konflik tersebut kembali muncul saat Hangabehi dituduh melakukan tindakan pelecehan terhadap seorang gadis SMK berusia 15 tahun, tidak pernah menjalankan atau mengikuti upacara adat, serta mengangkat pemberontak menjadi pejabat. Sehingga Lembaga Adat Keraton memberhentikannya dan mengangkat GPH Puger sebagai Pelaksana jabatan Raja.
Namun karena tidak digubris Hangabehi, Tedjowulan dan kerabat lainnya, seperti GPH Suryo Wicaksono, GPH Benowo dan GPH Dipokusumo, menyingkirkan Hangabehi dari Keraton dan menempati Sasana Narendra menggalang kekuatan untuk melawan Lembaga Dewan Adat yang menguasai keraton.
Pada 15 Maret 2017 lalu, Hangabehi digugat oleh GKR Timoer Rumbai dan BRM Aditya Soerya Harbanu dengan alasan telah melakukan tindakan melanggar hukum. Kemudian pada 15 April 2017, GKR Timoer Rumbai dikurung di dalam keputren atau kediaman putri-putri raja terkait konflik keraton Solo.
Baca Juga: Dua Putri Keraton Kasunanan Surakarta Terkurung, Ini Jawaban Pihak Sinuhun
GKR Timoer Rumbai Dikurung untuk Kedua Kalinya
GKR Timoer Rumbai saat ini sedang berada di dalam kompleks Keraton Solo, dikunci dari luar sejak hari Kamis (11/2/2021). GKR Timoer Rumbai telah mengonfirmasi terkait unggahannya di media sosial yang memperlihatkan kondisinya. Menurutnya, dirinya sengaja memperlihatkan kondisi di dalam Keraton agar segera memperoleh pertolongan.
Hingga hari Jumat, GKR Timoer Rumbai dan beberapa orang lainnya belum bisa keluar. Orang-orang yang mencoba mengirimkan makanan tidak diizinkan masuk. Ketua Lembaga Hukum Keraton Solo, yaitu KP Eddy Wirabhumi, yang merupakan suami Gusti Moeng, mengatakan bahwa istrinya dan GKR Timoer Rumbai dikunci di Keraton saat hendak menemui tamu dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Kabar terbaru yang terlihat dari unggahan GKR Timoer Rumbai di akun Instagram pribadinya, pada hari Jumat malam dirinya sudah mendapatkan kiriman makanan dari Kapolres Solo. Hal ini dibagikan oleh GKR Timoer Rumbai melalui unggahan Instastory.
Itulah profil GKR Timoer Rumbai, puteri Keraton Solo yang dikabarkan terkurung.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Geger Putri Raja PB XIII Terkurung di Keraton Solo, Begini Respon Polisi
-
Beda Versi Cerita Putri Raja PB XIII Terkurung di Keraton Solo
-
6 Gaya Fashion GKR Timoer, Putri Kerajaan Solo yang Terkurung di Keraton
-
Penjelasan Lengkap Raja Keraton Surakarta Berkait Kisruh Kerabat Dikurung
-
Dua Putri Keraton Kasunanan Surakarta Terkurung, Ini Jawaban Pihak Sinuhun
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera