Suara.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto sejumlah pegiat sosial bersama Presiden Joko Widodo. Dalam foto yang beredar, pegiat medsos yang ikut berfoto bareng dengan Jokowi di antaranya Permadi Arya alias Abu Janda, Denny Siregar hingga Eko Kuntadhi.
Dikutip dari Terkini.id--media jaringan Suara.com, Minggu (14/2/2021). Jokowi terlihat di kelilingi sejumlah orang termasuk Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di barisan depan. Dalam foto itu, Abu Janda tampak mengenakan peci di belakang Jokowi.
Sementara, Eko Kuntadhi tampak tersenyum yang keberadaannya tak jauh dari Abu Janda. Sedangkan di barisan kanan, terlihat pegiat media sosial lainnya Denny Siregar yang tampak memalingkan wajahnya ke arah kanan.
Foto itu itu diunggah Twitter EnggalPMT dan viral di dunia maya. Pemilik akun tersebut juga menuliskan 'Kabinet Kolam Buntek' pada foto yang diunggahnya.
“Susunan Kabinet Kolam Butek. Dibiayai oleh APBN dengan judul siluman,” kicau EnggalPMT seperti dikutip
Terkait hal itu, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menanggapi soal foto Jokowi dengan Abu Janda, Denny dan Eko Kuntadhi.
Fadjroel mengaku jika Istana tak pernah memiliki buzzer.
“Pemerintah tidak memiliki buzzer,” kata Fadjroel.
Dia mengklaim pemerintah menggunakan influencer untuk keperluan pemasaran pariwisata seperti yang dipakai Kemenparekraf. Hal itu bertujuan untuk menarik wisatawan.
Baca Juga: Mengejutkan! Denny Siregar Bangga Jadi Buzzer: Menyerang ketika Diperlukan!
“Influencer atau KOL terkait covid-19 dan vaksinasi itu cuma-cuma dan gratis sebagai bentuk gotong royong melawan pandemi Covid-19,” tuturnya.
Terpisah Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Negara Bey Machmudin mengklaim jika foto yang viral di medsos itu adalah foto lama.
“Bukan periode ini yang pasti. Sebelum Oktober 2019,” kata dia.
Namun, dia berdalih akan menanyakan dulu orang yang mengabdikan foto terkait keberadaaan Abu Janda, Denny dan Eko Kunthadi seperti yang viral di medsos.
“Saya tanya yang foto dulu ya,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Jabatan Menpora karena Kasus Korupsi Mertua?
-
Denny Siregar Nilai Menkeu Baru Terlalu Percaya Diri: Mudah-mudahan Aja Nggak Hancur
-
Budi Arie Masih Pede Tak Dicopot Beberapa Jam Sebelum Pengumuman, Denny Siregar Ngakak
-
Denny Siregar Sebut OTT Noel 'Receh Kelas Ormas', Sinyal Renggang Aliansi Relawan?
-
Komisaris BUMN Dapat Bonus Rp 40 M Padahal Jarang Kerja, Denny Siregar: Sial, Kenapa Dulu Aku Tolak
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka