Suara.com - Muannas Alaidid angkat bicara soal tanggapan IPW (Indonesia Police Watch) terhadap cuitan Novel Baswedan. Cuitan yang dimaksud ialah cuitan Novel yang berisi tanggapan soal meninggalnya Soni Eranata atau Ustadz Maaher.
Dalam cuitannya di akun Twitter @muannas_alaidid yang diunggah pada Minggu (14/2/2021), Muannas menyertakan sebuah artikel yang mengulas soal tanggapan IPW tersebut. Muannas lantas memberikan tanggapan terhadap sosok Novel baswedan.
"Merasa banyak dibela dan merasa kebal hukum, bebas menuduh siapapun tapi asal bukan dirinya," tulis Muannas Alaidid.
Menanggapi cuitan Muannas tersebut, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Salah satu dari mereka membandingkan sikap Novel dengan Abu Janda.
"Novel kerja kongkrit untuk bangsa dan negara, Abu Janda dan rombonganya kerja apa bisa kebal hukum?" tulis warganet dengan akun @CakImin6323****.
"Novel bebas ngritik asal keluar dari KPK, kalau nggak ya pengecut model playing victim," tulis warganet lain dengan akun @nagataah***.
"Tumben IPW waras," tulis warganet dengan akun @tebe5656****.
"Dibentrokkan?? Ngeri," tulis warganet dengan akun @KinandLara****.
Diketahui IPW menyampaikan kritik terhadap cuitan Novel Baswedan tentang meninggalnya Ustadz Maaher. Cuitan tersebut dinilai dapat merenggangkan hubungan KPK dan Polri. Saat itu Novel mengucapkan dukacita atas meninggalnya Ustadz Maaher sambil mengingatkan aparat agar tidak keterlaluan.
Baca Juga: Pakar Hukum: Tweet Novel Soal Ustadz Maaher Hanya Pendapat, Bukan Provokasi
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluan lah.. Apalagi dengan Ustadz. Ini bukan sepele lho," tulis Novel Selasa (9/2/2021).
Singgung Kematian Ustadz Maaher, Novel Baswedan Disuruh Hapus Tweet
Advokat Muannas Alaidid meminta penyidik senior KPK Novel Baswedan untuk menghapus tweet yang diunggahnya berkaitan dengan kematian Ustadz Maaher. Muannas meminta Novel menghapus tweet di twitter itu untuk menghindari penyebaran hoax soal kematian Ustadz Maaher.
Permintaan itu diungkapkan Muannas melalui akun twitternya @muannas_alaidid saat mengomentari tweet Novel Baswedan.
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluanlah.. Apalagi dengan Ustadz. Ini bukan sepele lho..," tulis Novel Baswedan melalui akun twitternya @nazaqistsha pada 9 Februari 2021 lalu.
Tweet tersebut, dikomentasi oleh Muannas.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Tak Perlu Periksa soal Cuitan Novel Baswedan, Ini Alasannya
-
Sebelum Meninggal, Ustadz Maaher Titip Pesan Ini untuk Nikita Mirzani
-
Donasi Terkumpul bagi Istri Ustadz Maaher Lebih Rp 1,2 Miliar
-
Pakar Hukum Sebut Cuitan Novel Terkait Ustadz Maheer Pendapat, Bukan Hoaks
-
Pakar Hukum: Tweet Novel Soal Ustadz Maaher Hanya Pendapat, Bukan Provokasi
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum