Suara.com - Mantan menteri keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala menjadi pemimpin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sekaligus wanita pertama yang memimpin organisasi tersebut.
Menyadur Sky News, Selasa (16/2/2021) Okonjo-Iweala menjadi orang Afrika pertama dan wanita pertama yang memegang peran direktur jenderal WTO.
Wanita berusia 66 tahun tersebut sempat terancam ketika Trump memboikot pengangkatannya sebagai bagian dari upayanya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi Amerika Serikat.
AS telah lama berargumen bahwa WTO, yang mengatur aturan perdagangan antar negara, mendiskriminasi ekonomi terbesar dunia dan lambat bertindak terhadap praktik ilegal di China seperti pencurian kekayaan intelektual.
Trump mengambil tindakan sepihak selama masa jabatannya dengan memberlakukan tarif pada barang-barang China senilai ratusan miliar dolar dan pindah untuk mengikat badan tersebut dengan memblokir penunjukan yudisial dan lainnya.
Keputusan Biden untuk membatalkan pemblokiran pencalonan Okonjo-Iweala menandakan pendekatan yang lebih kolaboratif.
Pengangkatan Okonjo-Iweala diberlakukan pada hari Senin (15/2) karena satu-satunya penantangnya dari Korea Selatan mundur awal bulan ini.
Liam Fox, kandidat lain dari Inggris, gagal mendapatkan dukungan internasional yang cukup untuk mengambil peran tersebut.
WTO tidak memiliki direktur jenderal sejak Agustus tahun lalu.
Baca Juga: Kisah Pemburu Puluhan Triliun Uang Jarahan Mantan Pemimpin Nigeria
Okonjo-Iweala mengatakan bahwa prioritas pertamanya adalah segera mengatasi konsekuensi ekonomi dan kesehatan dari pandemi Covid-19 dan menggerakkan ekonomi global.
"Organisasi kami menghadapi banyak tantangan besar, tetapi bekerja bersama kami dapat secara kolektif membuat WTO lebih kuat, lebih gesit, dan lebih baik dalam beradaptasi dengan kenyataan saat ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia pernah mengatakan di masa lalu bahwa dia percaya pada kekuatan perdagangan untuk mengangkat negara-negara berkembang keluar dari kemiskinan.
Wanita yang sudah berkecimpung di Bank Dunia selama 25 tahun tersebut juga pernah meminta negara-negara kaya untuk mendukung penghentian pembayaran utang selama dua tahun bagi negara-negara yang berhutang dan mengusulkan pelonggaran sanksi ekonomi terhadap Sudan dan Zimbabwe karena alasan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
-
Inovasi AI yang Mendorong Kualitas Riset dan Akademik Indonesia
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal