Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani yang membawa nama Tuhan saat menceritakan kisah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 menuai kritik pedas dari pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky Gerung tegas mengatakan, Sri Mulyani tidak seharusnya seperti itu lantaran dia adalah seorang ekonom yang bekerja dengan data.
"Laboratoriumnya adalah data, masak kesalahan dilimpahkan ke kehendak Tuhan. Kan gak bisa dong. Itu berarti merencanakan sesuatu tanpa petunjuk presiden. Jadi mestinya petunjuk itu kan datang dari presiden bahwa target mesti sekian. Jadi jangan salahkan langit karena hal-hal yang disebabkan oleh kedunguan di bumi," ujar Rocky Gerung dikutip Suara.com dari tayangan video di saluran YouTube-nya, Rabu (17/2/2021).
Rocky Gerung menerangkan, sistem pengawasan bukan berasal dari langit, tetapi dari oposisi. Namun, pemerintahan sekarang cenderung mengabaikannya.
Selain itu, Rocky Gerung mengklaim ekonomi Indonesia sudah menurun sebelum pandemi sehingga pemerintah tidak bisa mengambinghitamkan Covid-19 untuk kasus ini.
"Padahal oposisi sudah terangkan pada Sri Mulyani, ekonomi berbahaya lho karena di awal sebelum Covid-19 kita sudah hancur. Dari awal sinyal sudah diberikan dari bumi, bukan dari langit," jelasnya.
Menurut Rocky Gerung, pemerintah salah langkah karena menyusun anggaran dengan tiak benar dan tidak memihak rakyat.
"Lebih karena cara menyusun anggaran tidak memproteksi rakyat, tapi justru memproteksi korporasi. Itu sinyal dari ekonom yang belajar. Jangan bawa-bawa Tuhan kalau itu kedunguan kebijakan. Itu kritik saya. Sebagai pejabat publik gak boleh bawa-bawa hal yang metafisik," tegas Rocky Gerung.
"Ini semua soal metodologi, perencanaan yang kacau, fokus yang keliru, itu harus diakui bahwa istana salah membaca sinyal dan tidak mau mendengar alarm dari pengamat kritis," imbuhnya.
Baca Juga: Dapat Suvenir Pernikahan Centong Nasi, Pria Ini Lakukan Hal Tak Terduga
Rocky Gerung kemudian kembali menambahkan dengan tegas bahwasannya urusan APBN tidak ada hubungan dengan Tuhan. Oleh sebab itu, bahkan dia menyebut cara berpikir Sri Mulyani ngaco.
Hersubeno Arief menimpali dengan menduga ada sinyal lainnya. Kata dia, bukankah pernyataan Sri Mulyani berarti menunjukkan kepasrahan atau sudah menyerah.
Hal itu disambut oleh Rocky Gerung dengan berkata bahwa seharusnya Sri Mulyani menyerah atau mengundurkan diri.
"Mestinya menyerah. Supaya religiusitasnya bisa sempurna ya menyerah, artinya mengundurkan diri. Kenapa? Karena dia sendiri bilang langit tidak merestui kan," tukas Rocky Gerung.
"Kalau langit gak merestui ya mundur saja gak usah diputar-putar seolah kalau ngomong semacam ini langit balik merestui. Gak bisa karena langit kan punya standar nometrinya," sambung dia.
Rocky Gerung lebih lanjut membandingkan Sri Mulyani di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jokowi. Dia mengungkit pemerintah saat ini yang menurutnya cenderung tidak dipercayai oleh publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?