Suara.com - Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menanggapi soal kabar dana negara yang dipakai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membangun museum SBY-ANI.
Dalam cuitannya di akun Twitter @TeddyGusnaidi, menurutnya SBY tidak mungkin membangun museum menggunakan uang negara.
Sebab, terdapat Undang-Undang yang telah mengatur hal-hal yang boleh dibiayai negara untuk mantan presiden.
"Ya nggak mungkin SBY bangun museum pribadi gunakan dana negara. Karena ada UU yang mengatur apa saja yang boleh dibiayai oleh negara untuk mantan presiden." ujarnya, dikutip Suara.com.
Selanjutnya, menurut Teddy, SBY tidak bisa seenaknya menggunakan uang negara lantaran aturan yang ada di undang-undang.
Sehingga Teddy menyebut bahwa SBY tidak mungkin menerima uang negara di luar adari aturan UU tersebut.
"Jadi nggak bisa seenaknya, ada UU yang mengaturnya. Makanya, nggak mungkin Pak SBY menerima uang di luar dari aturan UU," lanjutnya.
Sebelumnya, Teddy juga mencuitkan terkait permasalahan dana yang dipakai untuk pembangunan Museum SBY.
"Pak SBY bangun museum pribadi, nggak sepeserpun menggunakan dana pemerintah. Kenapa harus dipermasalahkan sih?" cuitnya.
Baca Juga: Sindir Museum SBY-ANI, Eko Kuntadhi : Gak Minta Aja Rp9 M Apalagi Minta
Seperti diberitakan, SBY diterpa isu kurang sedap. SBY dituding mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 9 miliar untuk pembangunan Museum SBY-ANI di Pacitan, Jawa Timur.
Bahkan, pada Selasa (16/2/2021) tagar #Bayar9Miliar sempat menjadi trending topic di Twitter.
Warganet pun penasaran kegunaan dana senila Rp 9 miliar tersebut. Mereka juga mengunggah meme lucu.
Tanggapan Politikus Demokrat
Melalui cuitannya di Twitter pribadinya @Andiarief_, ia menyebutkan bahwa kabar tersebut merupakan fitnah dari para buzzer.
Dirinya pun menjelaskan soal pembangunan Museum SBY ANI yang berada di Pacitan, Jawa Timur.
Berita Terkait
-
Soal Museum SBY-ANI, Teddy PKPI: Gak Pakai Dana Pemerintah Dipermasalahkan?
-
Sindir Museum SBY-ANI, Eko Kuntadhi : Gak Minta Aja Rp9 M Apalagi Minta
-
Fakta-Fakta Museum SBY di Pacitan, Heboh Rp 9 Miliar!
-
Andi Arief: Buzzer Fitrah Keji Pembangunan Museum SBY-ANI, Itu Pemberian
-
Roy Suryo: Konsep UU ITE Bukan dari Zaman SBY
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik