Suara.com - Sebagian besar negara di Eropa tidak memasukkan para orang dengan gangguan mental ke dalam daftar penerima vaksin COVID-19, padahal mereka rentan kena COVID-19, demikian temuan sebuah riset yang diumumkan, Rabu (17/2/2021).
Dari 20 negara yang disurvei, hanya Belanda, Inggris, Jerman, dan Denmark yang telah mengakui gangguan mental sebagai penyakit. Empat negara itu juga membuat ketentuan khusus terkait vaksinasi terhadap para penderita gangguan jiwa.
"Pasien-pasien ini banyak dilupakan dalam sebagian besar rencana vaksinasi, dan ini harus berubah," kata salah satu peneliti dan profesor University Psychiatric Hospital Campus Duffel Belgia, Livia De Picker.
"Hasil penelitian terbaru menunjukkan jika Anda memiliki penyakit mental maka risiko tertular COVID-19 naik 65 persen, dan tingkat kematian penderita gangguan jiwa parah 1,5 hingga 2 kali lebih tinggi (daripada pasien biasa, red)," kata dia.
Temuan itu telah diterbitkan dalam jurnal Lancet Psychiatry.
Para peneliti yang terlibat survei bersama organisasi kesehatan mental di Eropa mendesak Uni Eropa untuk menetapkan standar bagi kalangan pasien kesehatan mental yang rentan tertular COVID-19. Mereka juga meminta kalangan itu diprioritaskan sebagai penerima vaksin COVID-19.
"Negara-negara sering melihat apa yang terjadi di tempat lain saat menetapkan prioritas vaksin, dan mengingat betapa sedikit negara yang memprioritaskan kesehatan mental, risiko ini menyebabkan isu kesehatan mental terabaikan," kata Marion Leboyer, profesor University Paris Est Créteil yang turut terlibat sebagai peneliti.
"Ini adalah problem yang besar di Eropa, dan masalah ini akan terus ada sampai ada kebijakan yang dibuat," kata dia. [Reuters/Antara]
Baca Juga: Cara Israel Gelar Vaksinasi Sehingga Menjadi Juara Dunia
Berita Terkait
-
5 Raja Assist Eropa Musim 2025/26: Olise Menggila, Lamine Yamal Pecahkan Rekor
-
5 Mobil Eropa "Badak" untuk Pemula, Jauh dari Kata Biaya Perawatan Mahal
-
Jerman Terpilih sebagai Tuan Rumah Piala Eropa Wanita 2029
-
Butuh Ketenangan, Jennifer Coppen Pertimbangkan Tinggal Sementara di Eropa
-
Sebut Nama Justin Hubner, Jennifer Coppen Isyaratkan Pindah ke Eropa
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Menang Gugatan di PN Jakpus, PPKGBK Segera Kelola Hotel Sultan
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!