Suara.com - Survei lembaga Indometer menggambarkan elektabilitas Partai Demokrat melonjak, yang menempatkan partai politik ini di urutan keempat setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
Survei Indometer dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Elektabilitas Partai Demokrat melonjak, sementara PDI Perjuangan turun, dan dua parpol papan tengah PKS dan PSI konsisten naik," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB, dalam siaran pers, Kamis (18/2/2021).
Menurut dia, meskipun posisinya masih teratas, elektabilitas PDI Perjuangan turun. Sebaliknya Partai Demokrat meningkat.
Temuan survei Indometer, elektabilitas PDI Perjuangan turun menjadi 22,3 persen, padahal sebelumnya naik dari 26,8 persen pada survei pada Juli 2020 menjadi 31,6 persen pada survei Oktober 2020.
Elektabilitas Partai Demokrat melesat menjadi delapan persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 3,9 persen (Juli 2020) menjadi 3,2 persen (Oktober 2020). Dengan kenaikan itu, Partai Demokrat melejit ke peringkat empat besar setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
PKS naik dari 4,9 persen (Juli 2020) menjadi 5,7 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen. PKS berada pada peringkat kelima, dan selisih elektabilitas dengan Golkar hanya terpaut 0,7 persen. PSI naik dari 4,4 persen (Juli 2020) menjadi 4,8 persen (Oktober 2020), dan kini 4,9 persen.
Menurut Leonard, kenaikan pesat elektabilitas Partai Demokrat dan penurunan pada PDI Perjuangan tidak lepas dari kasus korupsi bantuan sosial yang terjadi pada kader partai politik senior itu. Bantuan sosial merupakan hal yang sensitif di kalangan publik di tengah situasi perekonomian yang penuh tantangan ini.
Penurunan pada PDI Perjuangan dimanfaatkan secara baik oleh partai politik di luar lingkaran kekuasaan, khususnya Partai Demokrat.
Tetapi tentu saja jarak elektabilitas Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan masih terpaut sangat jauh. Masih ada dua parpol besar lain di posisi tiga besar, yaitu Partai Gerindra (14,1 persen-14,4 persen-13,5 persen) dan Partai Golkar (8,2 persen-8,0 persen-8,3 persen).
Posisi papan tengah lainnya diisi PKB (5,4 persen-5,1 persen-5,3 persen), Partai Nasdem (4,2 persen-3,6 persen-3,5 persen), PPP (2,1 persen-1,9 persen-2,0 persen), dan PAN (2,3 persen-1,1 persen-1,5 persen).
Pada posisi papan bawah, parpol baru Partai Ummat memimpin dengan elektabilitas 0,9 persen. Lainnya adalah Perindo (0,7 persen-0,5 persen-0,6 persen), Partai Hanura (0,3 persen-0,4 persen-0,3 persen), dan Berkarya (0,4 persen-0,3 persen-0,1 persen).
Tiga parpol lama, PBB, PKPI, dan Partai Garuda tidak berhasil meraih dukungan. Parpol baru lain yang mulai muncul adalah Partai Gelora (0,2 persen), sedangkan Masyumi belum menuai sama sekali. Masih ada pula 19,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Berita Terkait
-
Heboh Video Tak Bersalaman, Demokrat Bagikan Foto SBY dan Kapolri Ngobrol, Gibran Ikut Nimbrung?
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Syukuran HUT ke-24 Partai, Demokrat DKI Kenang Era SBY: Kekuasaan Bukan Pentas Akrobat!
-
AHY Buka Suara Soal Tuntutan Demo 17+8: Mari Duduk Bersama
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
UU PDP Dinilai Bisa Jadi 'Tameng' Pejabat Korup, Koalisi Sipil Minta MK Beri Pengecualian
-
Belum Kelar Soal Ijazah Palsu, Kini Dokter Tifa Curiga Sudjiatmi Bukan Ibu Kandung Jokowi
-
Presiden Prabowo Subianto Lantik Wamendagri III, Mendagri: Perkuat Kinerja Kemendagri
-
Kurir Ekspedisi Terlibat Sindikat Curanmor Lintas Provinsi! Kirim Motor Curian Pakai STNK Palsu
-
Punya Nazar Khusus, Apa yang Dilakukan Prabowo Jika Indonesia Lolos Piala Dunia 2026?
-
Viral! WNA Tabrak Lari di Tangerang, Seret Motor Korban hingga 2 Km
-
Genjot Literasi Membaca, BBW Jakarta 2025 Datang Lagi: Bakal Ada 5 Juta Buku Baru!
-
Media Lokal Diminta Ambil Peran Soal Isu Lingkungan dan Krisis Iklim
-
Dari Mahfud MD hingga Tom Lembong: Sejumlah Tokoh Elite Bahas Arah Masa Depan Bangsa
-
Diduga Tilap Rp500 Juta dari Barbuk Kasus Robot Trading Fahrenheit, Kejagung Copot Kajari Jakbar