Suara.com - Seorang tunawisma di India ditemukan tewas di sebuah taman, setelah dilakukan otopsi diketahui jika jantungnya berubah menjadi batu.
Menyadur The Sun, Senin (22/2/2021) kasus misterius itu berawal dari pria yang diyakini berusia sekitar 50 tahun itu ditemukan tewas di sebuah taman di Goa, India.
Tidak ada penyebab kematian yang jelas, sehingga Dr Bharat Sreekumar diminta untuk melakukan otopsi. Ia terkejut melihat jantung pria itu telah mengeras menjadi batu.
"Saya belum pernah menemui kasus medis seperti ini. Setelah mengeluarkan jantung selama otopsi, jantungnya terasa cukup berat dan saat menimbangnya, beratnya jauh lebih berat dari jantung normal," buka Dr Sreekumar.
"Struktur kasar jantung tidak banyak berubah dan tampak sangat normal. Tapi membedah jantung itu cukup sulit karena tidak hanya memotong.
"Setelah ventrikel dibuka, permukaan endokard - lapisan paling dalam - ventrikel kiri tampak benar-benar mengeras." ungkapnya.
Biasanya ketika jantung mengeras, kata Dr Sreekumar, itu terkait dengan kondisi yang disebut fibrosis endomiokard (EMF).
Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka, EMF adalah penyakit progresif yang dapat mengubah susunan jantung, menggantikan jaringan normal dengan jaringan fibrosa yang kuat.
"Kondisi ini merupakan fenomena yang sangat langka dan sangat sedikit kasus yang dilaporkan," ungkap Dr Sreekumar.
Baca Juga: Tesla Incorporation Bikin Pabrik di India, Ini Nama Pabrik dan Lokasinya
"Dalam kasus yang dilaporkan, hampir selalu dikaitkan dengan entitas lain yang dikenal sebagai fibrosis endomiokard.
"Dalam kasus saya, setelah pemeriksaan mikroskopis menyeluruh, EMF hadir tetapi tidak sampai disebut sebagai jantung yang sepenuhnya berserat. Tapi diagnosis kalsifikasi endokard sangat cocok - karenanya menjadikannya fenomena yang sangat unik." ujar Dr Sreekumar.
Goa Medical College merilis gambar yang menunjukkan kalsifikasi jantung pria itu di bawah lensa mikroskop. Namun, mereka tidak bisa merilis foto pria itu dan identitasnya masih belum diketahui.
"Dia adalah seorang pengemis yang terlihat berkeliaran di area taman di Goa. Umurnya kira-kira 50 tahun." jelas Dr Sreekumar.
Dr Sreekumar mengungkapkan jika otopsi dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kematian dan melacak kerabat dari pria tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X: Publik Berhak Kecewa, Tim Kembali ke Pola Lama
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen