Suara.com - Sejumlah warga pengungsi korban banjir di RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur mengeluh, tak dapat bantuan perlengkapan bayi.
Salah satu warga yang memiliki bayi, Rini mengatakan, dia bersama anggota keluarganya telah berada di tenda pengungsian sejak Jumat (19/2).
“Untuk perlengkapan bayi seperti selimut, popok, minyak kayu putih, makanan bayi dan susu tidak ada sama sekali,” kata Rini kepada Suara.com di lokasi tenda pengungsian Kelurahan Cipinang Melayu.
Padahal kata Rini, bantuan perlengkapan bayi selalu ada saat banjir terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Namun, Rini mengatakan selama berada di pengungsian kebutuhan makan dan minum semunya tercukupi.
“Kalau untuk makan dan minum semunya aman,” kata Rini.
Hal yang sama juga dikeluhkan warga lainnya, Lilis, dia menuturkan untuk kebutuhan bayinya seperti popok dan makanan harus dipenuhinya sendiri.
“Tidak ada sama sekali, sejak Jumat pagi berada di sini,” kata Lilis.
Balik ke Rumah
Sementara itu berdasarkan pantauan Suara.com, sejak pukul 11.30 satu per satu warga mulai meninggalkan lokasi pengungsian.
Baca Juga: 2.931 Warga Cipinang Melayu Ngungsi karena Banjir, Bayi Butuh Bantuan Susu
Berdasarkan data yang diberikan Ketua RW 4 Irwan, di wilayahnya ada 2.321 warga yang terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, terdapat 179 orang lansia, 110 balita, dan 91 batita. Jumlah warga yang mengungsi di tenda ada sebanyak 105 jiwa, sementara di lokasi lainnya Universitas Borobudur terdapat 605 jiwa.
Pada hari ini Senin (22/2), banjir di RW 4 Kelurahan Kampung Melayu sudah mengering sejak Minggu malam (21/2) sekitar pukul 22.00 WIB. Warga terlihat mulai membersihkan rumahnya dari lumpur yang terbawa arus banjir. Sejumlah petugas, TNI dan kepolisian juga turut membantu.
Terlihat tumpukan sampah seperti kayu, plastik, kertas, dan beberapa perabotan yang tidak bisa digunakan.
Selain itu, mereka juga membersihkan sejumlah perabotan seperti kursi, meja, peralatan makan, dan pakaian yang sebelumnya terendam banjir.
Sebelumnya, RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu terendam banjir sejak Jumat (19/2). Banjir disebabkan luapan aliran Kali Sunter karena intensitas hujan tinggi, saat banjir ketinggian banjir air mencapai 3-4 meter, lalu perlahan surut pada Minggu sore sekitar 50 cm.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru