Suara.com - Paus Fransiskus akan mengadakan kebaktian antaragama di situs Mesopotamia Kota Ur, kota yang menjadi tempat kelahiran Nabi Ibrahim, ketika ia mengunjungi Irak, pekan depan.
Menyadur Al Arabiya, Selasa (22/2/2021) situs tersebut populer di kalangan turis dari negara Barat pada 1970-an dan 1980-an.
Situs di kota Ur tersebut jarang dikunjungi setelah perang puluhan tahun dan ketidakstabilan politik menghancurkan industri pariwisata internasional Irak.
Terletak sekitar 300 km di selatan ibu kota Baghdad, situs tersebut terdiri dari Ziggurat bergaya piramida dan kompleks perumahan yang berdekatan serta kuil dan istana.
Situs tersebut digali sekitar 100 tahun yang lalu oleh Leonard Woolley, seorang arkeolog Inggris yang menemukan harta karun di makam Tutankhamen di Mesir.
Namun, sedikit perubahan telah dilakukan di salah satu kota tertua di dunia, tempat permukiman perkotaan, menulis, dan pusat kekuasaan negara dimulai tersebut.
Menurut direktur Badan Purbakala dan Warisan Negara Kota Ur, Ali Kadhim Ghanim, kompleks di sebelah Ziggurat berasal dari sekitar tahun 1900 SM.
Nabi Ibrahim dijelaskan dalam Alkitab tinggal di kota tersebut sebelum mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk menciptakan bangsa baru di tanah yang kemudian dia pelajari adalah Kanaan.
"Inilah mengapa diyakini bahwa bangunan atau rumah ini adalah rumah Nabi Ibrahim," kata Ghanim sambil menunjuk ke kompleks pemukiman tersebut.
Baca Juga: Muncul di TV, Putri Saddam Hussein Bawa Kontroversi
Menurut Ghanim, permukiman tersebut dipulihkan pada tahun 1999, setelah pendahulu Paus Francis, Paus Yohanes Paulus II, mengumumkan perjalanan ke Irak. Tetapi kunjungannya dibatalkan ketika negosiasi dengan pemerintah pemimpin Irak Saddam Hussein gagal.
Kali ini, Ghanim berharap kunjungan Paus Fransiskus akan menarik perhatian internasional ke situs tersebut, yang menurutnya sangat dibutuhkan untuk mendanai pekerjaan restorasi di istana dan kuilnya.
"Bukan hanya pariwisata, tapi kami yakin akan ada musim haji umat Kristiani," kata Ghanim.
Uskup Agung Basra Habib al-Naufaly menekankan pentingnya simbolis kunjungan paus pada 5-8 Maret karena Irak masih dalam pemulihan dari perang melawan ISIS yang menghancurkan sejumlah situs warisan Kristen.
Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh umat Kristen, Muslim, Mandaean-Sabaean, Yazidi dan agama minoritas lainnya yang ada di Irak.
Fokusnya adalah pada kerukunan antar kelompok agama dalam sebuah layanan yang dinamai Vatikan sebagai "Doa untuk putra dan putri Nabi Ibrahim".
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!