Suara.com - Kerusakan lingkungan tidak hanya berdampak buruk bagi bumi, tapi juga manusia. Sayangnya, masih ada anggapan bahwa kerusakan lingkungan adalah hal wajar.
Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati bingung ketika masih ada segelintir orang tidak percaya akan krisis lingkungan hidup yang sedang terjadi.
Pembangunan yang terus dilakukan lantas menggiring pemikiran orang-orang kalau kerusakan-kerusakan lingkungan hidup itu sebuah kenormalan.
Wanita yang akrab disapa Yaya tersebut menjelaskan bahwa kerusakan lingkungan hidup itu bisa dirasakan dalam kehidupan masyarakat setiap harinya. Pertama dibuktikan oleh kualitas udara yang tidak sehat.
"Karena memang udara kita itu sudah sangat kotor di kota-kota besar," kata Yaya dalam webinar Partai Hijau Indonesia bertajuk Menjawab Krisis Demokrasi dan Lingkungan Hidup, Rabu (24/2/2021).
Bukan hanya udara, kualitas air juga menjadi bukti bahwa kerusakan lingkungan hidup memang sedang terjadi. Meski Indonesia tidak akan bingung soal ketersediaan air, namun banyak masyarakat justru mendapatkan dengan kualitas yang tidak memadai.
Buruknya kualitas air itu dibuktikan dengan tingkat kematian balita paling tinggi di Indonesia yang disebabkan oleh water born dan air born disease.
"Artinya penyakit-penyakit yang dibawa oleh air dan yang dibawa oleh udara seperti ISPA lalu diare dan lain-lain," ucapnya.
Dengan begitu, Yaya pun menegaskan bahwa masyarakat tengah berjalan beriringan dengan dampak dari kerusakan lingkungan hidup itu sendiri. Sayangnya, masyarakat seolah menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar.
Baca Juga: Kisah Kasus Pelemparan Atap Seng Pabrik Rokok oleh Empat Ibu di Lombok
"Tapi bahwa kondisi-kondisi yang seharusnya ini merupakan suatu kondisi yang buruk itu sudah dianggap menjadi keniscayaan atau sudah dianggap sebagai hal yang normal. Ini lah salah satu (yang) dianggap sebagai konsekuensi dalam tanda kutip dari pembangunan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Satu Tahun Prabowo Gibran: Antara Kepuasan Publik dan Kegelisahan Kolektif
-
Setahun Prabowo-Gibran: WALHI Ungkap Kemunduran Demokrasi, HAM, dan Lingkungan yang Mencemaskan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Viral Aksi Mogok Siswa SMAN 1 Cimarga, Publik Malah Temukan Kerusakan Lingkungan Lewat Google Earth
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Eks Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi Dicekal, Tak Bisa ke Luar Negeri
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
-
Tamparan Keras di KTT Iklim: Bos Besar Lingkungan Dunia Sindir Para Pemimpin Dunia!
-
Komdigi Kaji Rencana Verifikasi Usia via Kamera di Roblox, Soroti Risiko Privasi Data Anak
-
Detik-detik Pohon Raksasa Tumbang di Sisingamangaraja: Jalan Macet, Pengendara Panik Menghindar!
-
KPK Panggil 3 Kepala Distrik Terkait Kasus Korupsi Dana Operasional Papua
-
Pramono Ungkap Ada Orang Tidak Senang Ragunan Bersolek, Siapa?
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza