Suara.com - Benarkah semua warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kaya raya sebagaimana media menjuluki desa itu: kampung miliarder.
Istilah kampung miliarder dilekatkan kepada Desa Sumurgeneng setelah sekitar 225 warga di sana mendapatkan kompensasi ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah dari Pertamina setelah terjadi pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan kilang minyak.
Mayoritas warga membeli mobil-mobil baru dan berbagai aset, bahkan ada yang satu keluarga beli tiga unit mobil sekaligus.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Tuban AKP Argo Budi Sarwono rupanya terusik dengan diksi kampung miliarder.
Istilah kampung miliarder harus dikaji ulang karena kenyataannya masih banyak warga desa tersebut tetap hidup dalam kemiskinan, kata Argo.
"Itu sebenarnya, yang sekarang disebut miliader sebelumnya mendapatkan pencairan dana penjualan lahan dari proyek nasional. Jadi tolong jangan membentuk opini desa sugih, yang diangkat hanya kemewahan dan boros. Padahal yang miskin di sana juga banyak," kata Argo dalam laporan jurnalis Amin Alamsyah untuk Suara.com.
Argo mengatakan telah mengirimkan anggotanya untuk memastikan keadaan warga Desa Sumurgeneng setelah sohor di media sebagai kampung miliarder.
"Anggota saya kemarin tak suruh ngecek, bener tidak di sana semuanya kaya. Ternyata banyak juga yang miskin," kata Argo.
Pasangan suami istri, Parman (69) dan Tarsimah (65), merupakan salah satu keluarga yang masuk kategori miskin.
Baca Juga: Respons Polisi Terkait Kecelakaan 15 Mobil Warga Kampung Miliarder Tuban
"Mereka tidak bekerja. Karena sang suami habis sakit setelah operasi. Yang seperti ini mestinya juga disorot," kata dia.
Berita Terkait
-
Petani Tuban Ubah Bonggol Jagung Jadi Sumber Energi Bersih
-
Viral Remaja Pamer Kelamin Sambil Naik Motor di Tuban, Bisakah Eksibisionis Disembuhkan?
-
Baru Sehari Diresmikan, Koperasi Merah Putih di Tuban Tutup, PDIP Singgung Pembangunan Tanpa Hati
-
Baru Juga Diresmikan Prabowo, Kopdes Merah Putih di Tuban Tutup, DPR: Ini Alarm Keras!
-
Sehari Usai Diresmikan Presiden Prabowo, Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Ini Tutup
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Luhut Bakal Diperiksa Terkait Skandal Korupsi Kereta Whoosh? KPK Bilang Begini
-
Kasus Fitnah Azizah Salsha Naik Penyidikan, YouTuber ResbobbBigmo Terancam Jadi Tersangka?
-
5 Fakta di Balik Video Viral Anggota DPRD Langkat Pesta di Kapal Mewah Danau Toba
-
Cak Imin Ingatkan Masyarakat: Jangan Bekerja ke Luar Negeri Sebelum Benar-benar Siap
-
Menko Cak Imin Beri Sinyal Minta Anggaran Pemberdayaan Masyarakat Naik Jadi Rp 1.000 Triliun
-
Pagi Mencekam di Tanah Abang, Pengacara Tumbang Ditembak Pria Misterius
-
Kasus Fitnah Azizah Salsha Naik Penyidikan, Youtuber Resbobb dan Bigmo Sudah Tersangka?
-
Skandal Korupsi 'THR' di OKU 'Beranak-pinak', Giliran Pimpinan dan Anggota DPRD Jadi Tersangka
-
Lempar 'Bom' di Medsos soal 'Ramai dan Sunyi', Dasco: Nah Pada Kepo ya
-
KPK Usut Dugaan Markup Proyek Whoosh, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015