Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon dan Politisi Senior Max Sopacua berdebat soal terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum (ketum) Partai Demokrat dalam Kongres V 2020 lalu.
Terpilihnya AHY secara aklamasi menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut belakangan menjadi ramai dibahas karena memunculkan pertanyaan apakah Partai Demokrat terbuka atau tidak.
Perdebatan Jansen Sitindaon dan Max Sopacua berlangsung di acara Mata Najwa, Rabu (3/2/2021) malam. Hal itu terjadi setelah Max Sopacua menyebut Demokrat partai keluarga setelah AHY terpilih.
"Kita tahu bagaimana indikasi SBY sudah merancang AHY untuk jadi ketua umum Partai Demokrat," kata Max Sopacua dikutip Suara.com dari tayangan Mata Najwa.
Pernyataan itu dipotong oleh Jansen Sitindaon yang menegaskan bahwa pencalonan sebagai ketua umum pada Kongres Partai Demokrat V lalu dibuka. Hanya saja, kata dia tidak ada yang mendaftar.
"Tidak dibuka pencalonan di kongres kemarin, itu salah. Silakan teman-teman googling, dibuka atau tidak. Yang daftar cuma AHY. Harusnya ribut-ributnya ini di Januari Februari tahun lalu karena Maret ada kongres. Ini baru setahun ribut soal KLB," kata Jansen Sitindaon.
"Justru itu indikasinya, tidak dibuka bos, kalau dibuka tidak ada statement 100 persen didukung. Kami tahu, kami di Demokrat lebih dulu dari anda. Saya pernah jadi ketua KLB di Bali saat SBY melengserkan Anas Urbaningrum. Saya tahu bagaimana pintu-pintu tidak terbuka. Saya bagaimana kongres di Surabaya saat SBY calon tunggal dan harus ada aklamasi. Kita tahu itu," timpal Max Sopacua.
Namun, Jansen Sitindaon menguatkan argumennya dengan mengatakan lalu bagaimana lagi apabila dukungan kepada AHY memang sebesar itu.
Jansen Sitindaon sambil menuding-nuding kemudian menegaskan bahwa itu fakta sejarah. Sambil mengalungkan cocard identitas kongres, dia bersumpah atas nama Tuhan bahwa pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2020 lalu memang dibuka.
Baca Juga: Viral Tamu Nikah Tidak Diundang, Publik: Demi Rendang, Haram Mah Belakangan
"Tapi harus nyatakan karena ini fakta sejarah. Saya ini peserta. Saya hadir di situ. Atas nama Tuhan saya mengatakan pencalonan dibuka. Tidak ada tidak dibuka," kata Jansen keras.
Meski begitu, Max Sopacua tetap teguh menyebut pencalonan sudah tidak dibuka karena ditutup lebih dulu. Namun, hal itu dibantah oleh Jansen Sitindaon dengan mengatakan Max Sopacua tidak ada bukti.
"Imajinasi Om Max. Jangankan dua bukti, satu bukti saja tidak punya," tegas Jansen.
Jhoni Allen Marbun kemudian masuk dengan memberi petuah kepada Jansen Sitindaon. Kata dia, tidak perlu membawa nama Tuhan dalam perdebatan.
"Saya ingatkan, sebagai kader muda, jangan pertaruhkan kepercayaanmu kau sumpah, peserta kongres yang tidak memiliki hak suara selesai pidato ketua umum disuruh keluar, saya di situ, Pak Budi juga, saya ada di samping SBY," kata Jhoni Allen.
"Jangan kau tertutup karena faktor lain. Jangan dibuka demi Tuhan. Kalau dibuka Ibas pun mau maju. Ibas minta ke saya. Mudah-mudahan kau sehat karena sudah bersumpah demi Tuhan," sambungnya tegas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi
-
UU MD3 Digugat Mahasiswa Agar Rakyat Bisa Pecat DPR, Ketua Baleg: Bagus, Itu Dinamika
-
Isu Lobi-lobi Dibantah! Kuasa Hukum Ungkap Alasan Sebenarnya Roy Suryo Cs Tak Ditahan
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua