Suara.com - Sebagai salah satu perwujudan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Indonesia dan implementasi core values BUMN, akhlak untuk membangun kerja sama yang sinergis (kolaboratif), dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa, Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Edi Witjara dan Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero), Panji Winanteya Ruky melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergi Pemanfaatan Sumber Daya Perusahaan. Penandatangan dilakukan di Telkom Landmark Tower Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Nota kesepahaman tersebut menyepakati ruang lingkup kerja sama, yang meliputi pengembangan riset bersama, pengembangan arsitektur sistem informasi, implementasi, dan pembuatan program aplikasi, pengembangan digitalisasi pemasaran dan/atau distribusi produk, pengelolaan sumber daya pendukung yang terintegrasi, serta kerja sama lainnya yang dipandang perlu secara sinergis oleh kedua belah pihak untuk mendukung operasional perusahaan secara transparan, akurat, dan efektif.
Edi, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini, dan kepercayaan yang diberikan Pupuk Indonesia kepada Telkom untuk turut andil dalam transformasi bisnis PIHC.
“Dengan infrastruktur, platform, dan layanan digital yang dimiliki, kami berkomitmen mendukung digitalisasi Pupuk Indonesia dalam distribusi yang teintegrasi hulu ke hilir, sehingga subsidi pupuk dapat berjalan efektif dan sampai ke petani, dan hasilnya nyata pada peningkatan produktivitas pertanian. Sebelumnya, pada akhir 2020, Telkom telah menuntaskan program digitalisasi 5.518 SPBU. Semoga digitalisasi distribusi pupuk juga dapat segera direalisasikan. Ini diharapkan dapat menjadi langkah baik bagi kita, untuk menyukseskan program ketahanan pangan Indonesia,” ujar Edi.
Ia menambahkan, Telkom memiliki produk digital agree, sebagai suatu solusi bagi petani, ekosistem pertanian termasuk produsen pupuk, hingga ke offtaker dan pembiayaan yang saat ini sudah melibatkan himpunan bank-bank milik negara (Himbara). Agree ini sudah diluncurkan bersama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, untuk digunakan oleh para petani Indonesia.
Pupuk Indonesia telah menerapkan digitalisasi dalam berbagai bidang, terutama guna mendukung program transformasi perusahaan dan perubahan dari perusahaan yang production centric menjadi customer centric.
Sementara itu, Panji dalam sambutannya mengatakan, sangat penting bagi Pupuk Indonesia untuk menjalin kerjasama dalam bidang teknologi informasi untuk mengembangkan aktivitas bisnis perusahaan terlebih dalam era disrupsi ini.
“Kami memiliki visi untuk meningkatkan kapabilitas analitis dan digital perusahaan pada 2024, sebagai bagian dari proses transformasi perusahaan,” ujar Panji.
Sejumlah inisiatif strategis perusahaan dalam bidang digitalisasi antara lain, mengimplementasikan sistem Distribution Planning Control System (DPCS), yakni sistem berbasis data geospasial yang mampu melacak proses distribusi pupuk dan memantau stok pupuk bersubsidi secara real time, sehingga dapat meminimalisasi potensi kekurangan pupuk dan meningkatkan akurasi perencanaan distribusi. Kemudian penerapan Retail Management System, untuk meningkatkan akurasi data pelanggan dan petani guna mengoptimalkan penjualan produk-produk perusahaan, serta product tracking untuk pengendalian distribusi pupuk bersubsidi yang lebih baik.
Baca Juga: Sukses Program #DaurBikinMakmur, Telkom Raih Penghargaan di BUMN Summmit
“Kami berharap, melalui kerjasama ini, Pupuk Indonesia bisa memperoleh data yang lebih akurat, sehingga kami bisa melayani masyarakat dengan lebih baik, serta meningkatkan akurasi dalam kegiatan perusahaan, khususnya di bidang penjualan produk retail," kata Panji.
Melalui kolaborasi antara Telkom dengan Pupuk Indonesia ini, kedua belah pihak dapat saling memberikan manfaat dan nilai tambah sesuai dengan kapabilitas masing-masing.
“Dengan semangat sinergi mari kita sukseskan program digitalisasi ini. Semoga dengan adanya digitalisasi ini, dapat mewujudkan BUMN sebagai lokomotif utama dalam mencapai misi penguatan ketahanan pangan nasional serta menjadikan Indonesia lebih baik lagi,” tutup Edi.
Berita Terkait
-
Telkom dan KITB Dukung Percepatan Digitalisasi Smart Industrial Estate
-
Telkom - BPH Migas Hadirkan Digitalisasi untuk Awasi Distribusi BBM
-
Apresiasi Kinerja Teknisi IndiHome di Masa Pandemi, Telkom Rilis Video Ini
-
Pupuk Indonesia Salurkan 1,2 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Hingga Februari
-
Sektor Pertanian saat Pandemi, Dorodjatun: Untung Pangan Tak Jadi Soal
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?