"Pesan saya, republik ini gak usah baper lagi karena sudah dibayar sama orang Papua. Waktu itu plus kembalian lagi," tandasnya.
Cuitan Veronika Koman disambut pro kontra di kalangan warganet. Sejumlah warganet terpantau ikut mengkritisi maksud soal tersebut.
"Terlepas merujuk pada Veronika Koman atau bukan, soal ini lebih pantas disebut provokasi dan pembunuhan terhadap nalar kritis. Problem separatisme yang kudunya menjawan kontradiksi jargon-jargon nasionalisme masa cuma boleh dijawab pakai pilihan ganda yang subjektif begitu? Aneh betul," ujar salah seorang warganet.
"Hahaha tipe psikotes agar yang berpikir kritis gak boleh lolos. Hal pelik dijadikan abc simpel dan tebak-tebakan versi plat merah," komentar warganet lain.
Di samping itu, ada pula warganet yang mengkritik Veronica Koman dan mewajarkan keberadaan soal tersebut.
"Wajar toh namanya pendukung separatis tapi kok menikmati beasiswa. Kalau mau berjuang yang gentle dong. Jangan makan dari rumah tapi menjelekkan dan ingin merusak rumah tersebut," ujar warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
Lebih dari 1000 Anak di Jakarta Jadi Korban Kekerasan, Pramono Anung: 56 Persen Terjadi di Rumah
-
Mensos Gus Ipul Bantah Isu Penjarahan di Sibolga: Memang Dibagikan ke Masyarakat
-
Pengamanan Ketat: Polda Metro Jaya Siapkan Ribuan Personel untuk Reuni 212
-
Jelang Reuni 212 di Monas, Pramono Anung Tegas Beri Pesan Ini!
-
Diperiksa KPK Kasus BJB, Ridwan Kamil: Saya Senang, Ini Momen Hentikan Persepsi Liar
-
PBB Nobatkan Jakarta Kota Terpadat Dunia, Gubernur Pramono: Itu Salah, Mungkin...
-
KPK Bergerak! Telusuri Jejak 'Uang Panas' Mardani Maming ke PBNU
-
Luhut Buka Suara Soal Asal Usul Izin Bandara Khusus IMIP
-
Bangun Iklim Kompetitif, Kemendagri Gelar Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025