Suara.com - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat diadakan pada hari ini, Jumat (5/3/2021) di sebuah hotel di Sibolangit, Deli Serdang, Sumut. Berikut ini adalah fakta-fakta yang dirangkum oleh Suara.com terkait penyelenggaraan KLB Partai Demokrat di Sibolangit.
1. Muncul kaus bergambar Moeldoko
Dalam penyelenggaraan KLB tersebut, muncul suatu fenomena yang cukup mengejutkan. Beberapa orang yang ada di lokasi KLB tampak mengenakan kaus partai dengan gambar wajah Moeldoko di bagian depan.
Hal yang lebih mengejutkan, dalam kaus tersebut juga tertulis keterangan yang menyebut Moeldoko sebagai Ketua Partai berlambang mercy ini.
2. Moeldoko terpilih menjadi ketua
Jhoni Allen yang bertindak sebagai pimpinan sidang dalam acara tersebut menyatakan bahwa Moeldoko telah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Sebelumnya, Moeldoko ditetapkan sebagai calon ketum Partai Demokrat bersaing dengan salah satu kader senior Demokrat yaitu Marzuki Alie.
3. Marzuki Alie ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina
Setelah kalah dalam voting melawan Moeldoko, Marzuki Alie lantas ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Baca Juga: Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB, Kubu AHY Minta Perlindungan Pemerintah
Marzuki sebelumnya pernah dipecat dari partai besutan SBY itu. Kini ia kembali lagi ke dalam partai tersebut dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai versi KLB Sibolangit.
4. Sempat akan dibubarkan DPD Demokrat Sumut
Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain diketahui sempat melakukan apel siaga di kantor Partai Demokrat Sumut Jalan Gatot Subroto Medan.
Dalam apel tersebut, dijelaskan bahwa DPD Demokrat Sumut akan bergerak menuju ke Sibolangit dengan agenda membubarkan KLB tersebut.
5. Gubernur Sumut tak ingin KLB jadi klaster Covid-19
Gbernur Sumut Edy Rahmayadi menegaskan pelaksanaan KLB tersebut akan didatangi oleh satgas. Hal itu dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya izin penyelenggaraan acara. Ia juga menyebut tak ingin terjadi klaster baru dari acara KLB itu.
Berita Terkait
-
Geser AHY, Moeldoko Berterimakasih Jadi Ketum Demokrat di KLB Deli Serdang
-
Jawab Moeldoko di Ujung Telepon, Pekik Peserta KLB: Merah Putih Harga Mati!
-
Annisa Pohan soal KLB Demokrat Deli Serdang: Kader Gadungan, Orang Bayaran
-
Demokrat Bekasi: Kader yang Berangkat ke KLB Langsung Dipecat
-
Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB, Kubu AHY Minta Perlindungan Pemerintah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor