Suara.com - Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, 4.422 pegawai Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengikuti program vaksinasi. Selain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, program ini bertujuan mendukung pemerintah mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
"Vaksinasi ini sebagai salah satu upaya Kemnaker untuk memberikan perlindungan bagi seluruh pegawai Kemnaker dan keluarganya dari potensi penularan Covid-19," kata Menteri ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, saat membuka pelaksanaan Vaksinasi Virus COVID-19 di Lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan RI di Ruang Serba Guna Kemnaker Jakarta, Senin (8/3/3021).
Ia mengatakan, vaksinasi dilakukan sebagai langkah proaktif Kemnaker untuk merespons kebijakan penanganan pandemi Covid-19, khususnya kebijakan pelaksanaan vaksinasi. Program bagi ASN Kemnaker ini digelar setelah Kemnaker berkoordinasi dengan Kemenkes dan Dinas Kesehatan di seluruh Provinsi yang terdapat Satuan Kerja (Satker) dan Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Kemnaker.
Ida berharap, dengan vaksinasi, maka seluruh pegawai Kemnaker dan masyarakat Indonesia dapat terbebas dari pandemi Covid-19, mereka dapat bekerja dan beraktivas kembali secara normal, sehat walafiat.
"Vaksinasi ini diharapkan kita bisa menekan semaksimal mungkin penyebaran Covid-19," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengirimkan data calon peserta vaksinasi Covid-19 Kemnaker, baik di pusat maupun di UPTP kepada Sekjen Kemenkes melalui Pusdatin Kemenkes pada 3 Maret 2021.
Mereka yang ikut program vaksinasi adalah 2.165 pegawai di Kantor Pusat Kemnaker Jakarta (termasuk Balai K3 Jakarta), terdiri dari 1.387 ASN dan 778 PPNPN. Selain pegawai pusat, ada juga 2.257 pegawai UPTP, yang terdiri dari 1.410 ASN dan 847 PPNPN.
Menaker berharap, vaksinasi dapat membantu membuat ASN bisa bekerja dan beraktivitas kembali secara normal, meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, dan membantu Indonesia terbebas dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kemnaker: Forum Sinergitas Penting untuk Tingkatkan Produktivitas Daerah
Berita Terkait
-
Sekda DKI Sebut 6 RT di Jakarta Masih Zona Merah Covid-19
-
Kasus Covid-19 di Jateng Melandai, Ganjar: Jangan Lengah!
-
Cinta Senior, Kapolri Buat Program Vaksinasi Covid untuk Purnawirawan Polri
-
Mantap! 25 Ribu RT di Jakarta Zona Hijau COVID-19
-
Studi Baru Ungkap Golongan Darah Ini Kecil Risikonya Tertular Covid-19
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB