Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan, banyak anggota DPR RI yang tidak mau divaksin sekarang, karena maunya disuntik Vaksin Nusantara.
Melki Laka Lena mengatakan, antusiasme banyak anggota dewan justru terhadap vaksin gagasan Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu.
"Saya kemarin dapat kabar, banyak anggota DPR belum mau vaksin, tunggu Vaksin Nusantara. Saya ulangi lagi, banyak anggota DPR RI tidak mau vaksin tunggu Vaksin Nusantara," kata Melki dalam rapat dengar pendapat Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Bahkan, tanpa menyebut nama, dia mengklaim ada pula menteri yang menanti kedatangan Vaksin Nusantara.
"Banyak menteri dan mantan menteri kapan ini barang dirilis, kita mau pakai Vaksin Nusantara," ucapnya.
Hal itu disampaikan Melki menanggapi paparan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito, yang mengungkapkan proses uji klinis tahap I Vaksin Nusantara tidak sesuai kaidah klinis.
"Mereka bukan orang-orang bodoh, jangan kemudian seolah-olah kami tak tahu, memakai berbagai cara kemudian mempersulit ini semua," tegas politikus Golkar itu.
Sebelumnya, Penny mengatakan secara administratif, terdapat perbedaan lokasi penelitian Vaksin Nusantara dengan komite etik.
Penelitian dilakukan di RSUP dr Kariadi Semarang. Sementara Komite Etik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Disebut Bermasalah, BPOM: Data yang Diberikan Tidak Sama
"Pemenuhan kaidah good clinical practice juga tidak dilaksanakan dalam penelitian ini dalam persetujuan yang diberikan oleh Badan POM. Komite etik dari RSPAD tapi pelaksanaan penelitian ada di RS dr Kariadi," kata Penny saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI di Senayan.
Penny menegaskan, seharusnya dalam kaidah klinis pengembangan vaksin, tempat peneliti dan komite etik harus sama dan bertanggung jawab terhadap proses penelitian khususnya keselamatan subjek penelitian.
Selain itu, dia juga menyebut ada perbedaan data uji klinis yang diberikan tim peneliti kepada BPOM dengan data yang dipaparkan dalam rapat kerja di Senayan hari ini.
"Saya hanya memberikan komentar bahwa data yang diberikan tadi tidak sama dengan data yang diberikan pada BPOM, dan kami sudah melakukan evaluasi dan mengirimkan surat pada tim peneliti," ucapnya.
Penny menegaskan, pihaknya tetap akan independen mengawasi perkembangan setiap vaksin yang dipakai di Indonesia.
Mereka akan segera mengadakan pertemuan dengan tim peneliti vaksin nusantara untuk klarifikasi beberapa temuan itu pada 16 Maret 2021.
Berita Terkait
-
Vaksin Nusantara Disebut Bermasalah, BPOM: Data yang Diberikan Tidak Sama
-
Vaksin Nusantara yang Digagas Dokter Terawan Bermasalah, Ini Temuan BPOM
-
Kepala BPOM Sebut Vaksin Nusantara Terawan Tak Sesuai Kaidah Klinis
-
Terawan Klaim Vaksin Nusantara Aman untuk Komorbid Seperti Autoimun
-
Komisi IX Heran Kemenkes Tak Jelaskan Vaksin Nusantara Saat Rapat Bersama
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum