Suara.com - Pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 22 pengunjuk rasa anti-kudeta di pinggiran kota industri Hlaingthaya, Yangon, Myanmar pada Minggu (14/3).
Menyadur Channel News Asia, Senin (15/3/2021) 16 pengunjuk rasa lainnya tewas di tempat lain, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Selain itu seorang polisi juga tewas dalam insiden pembakaran pabrik milik China pada Minggu (14/3) oleh orang yang tidak dikenal.
Kedutaan Besar China mengatakan banyak pegawai dari China terluka dan terperangkap dalam serangan yang terjadi di pabrik garmen di Hlaingthaya.
Ketika terjadi kebakaran, pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di pinggiran kota yang merupakan rumah bagi para migran dari seluruh negeri, kata media lokal.
"Mengerikan. Orang-orang ditembak di depan mata saya. Itu tidak akan pernah meninggalkan ingatan saya," kata seorang jurnalis foto di tempat kejadian yang tidak ingin disebutkan namanya.
Darurat militer diberlakukan di Hlaingthaya dan distrik lain di Yangon, pusat komersial Myanmar dan bekas ibu kota, media pemerintah mengumumkan.
Televisi Myawadday yang dikelola tentara mengatakan pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan pabrik pupuk dibakar dan sekitar 2.000 orang.
Dokter Sasa, perwakilan anggota parlemen terpilih dari majelis yang digulingkan oleh tentara, menyuarakan solidaritas dengan rakyat Hlaingthaya.
Baca Juga: Ogah Gabung Junta, Lebih dari 200 Polisi Myanmar Melarikan Diri ke India
"Pelaku, penyerang, musuh rakyat Myanmar, SAC (Dewan Administrasi Negara) yang jahat akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tertumpah," katanya dalam pesan.
Insiden tersebut menambah jumlah korban dari aksi protes menjadi 126, kata AAPP. Dikatakan lebih dari 2.150 orang telah ditahan pada hari Sabtu.
Kedutaan Besar China menggambarkan situasi yang terjadi di Myanmar sebagai "sangat parah" setelah serangan terhadap pabrik-pabrik yang didanai China.
"China mendesak Myanmar untuk mengambil langkah efektif lebih lanjut untuk menghentikan semua tindakan kekerasan, menghukum pelaku sesuai dengan hukum dan menjamin keselamatan jiwa dan properti perusahaan dan personel China di Myanmar," kata pernyataan itu.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembakaran pabrik.
Sentimen anti-China meningkat sejak kudeta yang menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan, sebab kecaman China tidak sekuat dari negara barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
 - 
            
              Kasus Korupsi Gula: Charles Sitorus Langsung Dijebloskan ke Lapas, Ini Vonis Lengkapnya!
 - 
            
              Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
 - 
            
              Jakarta Siaga! Modifikasi Cuaca Rp200 Juta per Hari Dikerahkan Hadapi Hujan Ekstrem
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!
 - 
            
              Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
 - 
            
              Ngaku Anak 'Anker', Begini Curhatan Prabowo di Stasiun Tanah Abang
 - 
            
              Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
 - 
            
              Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali